Penjabat Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) R Suria Fadliansyah mendukung pelaksanaan revolusi hijau yang melibatkan para camat, lurah dan kepala desa guna memperbaiki lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana pada sektor kehutanan menjaga kelestarian.

"Kami menyambut baik upaya Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang melibatkan aparat kecamatan dan desa dalam kegiatan revolusi hijau," ujar Suria melalui keterangan tertulis di Amuntai, Rabu.

Baca juga: Luas lahan kritis di Tabalong capai 4.046 hektare

Suria mengatakan pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada permasalahan dampak dari peningkatan aktivitas dan kebutuhan manusia sehingga pencemaran dan kerusakan lingkungan masih terjadi di berbagai wilayah.

Dikatakan Suria, lingkungan bumi semakin tidak ramah terhadap kehidupan manusia akibat pemanasan global (global warning) yang meningkatnya frekuensi bencana, seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan.

Sehingga timbul berbagai macam penyakit baru yang tidak pernah ada sebelumnya, kepunahan spesies hewan tertentu dan berdampak secara sosial dan ekonomi bagi manusia.

Baca juga: Revolusi hijau atasi ratusan ribu hektare lahan kritis di Kalsel
Pembukaan Rakor dalam rangka Revolusi Hijau di Aula KH DR Idham Chalid di Amuntai, Selasa (11/4/23). (ANTARA/HO -Diskominfosandi HSU))

Membuka Rapat Koordinasi Revolusi Hijau di Aula DR KH Idham Chalid di Kota Amuntai belum lama ini, Pj Bupati HSU berharap aparat kecamatan dan desa bisa terlibat aktif dan menunjukkan peran serta masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan 

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Penyuluh, dan Perhutanan Sosial (PMPPS) Dishut Kalsel, I Gede Arya Subhakti mengatakan, tujuan revolusi hijau untuk memperbaiki lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana di sektor kehutanan,".

"Masih luasnya lahan kritis dan rendahnya kemampuan rehabilitasi hutan dan lahan berpotensi memunculkan bencana," ujar Arya.

Baca juga: Dishut Kalsel tanami lahan tidur gelorakan Revolusi Hijau

Arya mengatakan melalui Revolusi Hijau juga dimaksudkan mengendalikan penyebaran Tanaman Putri Malu Raksasa (Mimosa Pigra L) di Kabupaten HSU khususnya bisa menghambat mengalirnya air sehingga mengakibatkan bencana banjir 

Arya mengharapkan dengan adanya Rakor ini bisa merubah pola pikir semua pihak untuk gemar menanam, sehingga bersinergi membunyikan gerakan ini di berbagai tingkatan baik provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.

Arya juga menambahkan Seluruh Aparat di tingkat kabupaten, kecamatan dan juga desa, dapat berperan aktif dalam gerakan revolusi hijau ini dan mendukung kegiatan penanaman bibit pohon di wilayahnya.

Baca juga: Anggota DPRD Kalsel mengedukasi warga pentingnya gerakan "revolusi hijau"
 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023