Amuntai, (Kalsel.Antaranews)-Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Hulu Sungai Utara menyatakan kebingungannya karena sebagai daerah dengan topografi wilayah rawa yang kurang sesuai mengembangkan ternak ayam buras ternyata daerah ini mampu juara agrobisnis petani ternak ayam buras.


"Biasanya daerah pegunungan yang mampu mengembangkan ternak ayam, namun HSU yang wilayahnya rawa ternyata petaninya juga mampu mengembangkan jenis usaha ternak ayam," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhammad Suriani di Amuntai, Selasa.

Suriani mengatakan, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani ternak di Kabupaten HSU yang menjadi kunci keberhasilan pengembangan usaha ternak Ayam Buras.

Ia menambahkan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) selama ini tetap membantu peternak mengembangkan jenis peternakan apa pun, meski wilayah rawa lebih cocok untuk usaha ternak itik.

Apalagi, katanya, Kabupaten HSU terkenal dengan ternak Itik Alabio yang merupakan hewan plasma nuftah khas Kalimantan Selatan berasal dari daerah ini.

"Rata-rata warga di Kabupaten HSU beternak Itik Alabio karena wilayahnya yang didominasi rawa sangat mendukung, jadi ketika petani ternak disini juga sukses menjuarai lomba agribinis ternak ayam buras, berarti SDM nya yang menentukan," kata Suriani.

Dikatakannya lagi, petani di HSU memang dikenal gigih sehingga ketika mendapat pembinaan dari Diskannak mampu mengkreasikan usaha ternak sehingga berkembang pesat.

Selama dua tahun berturut-turut sejak 2014 peternak ayam buras di Kabupaten HSU menjuarai lomba agribisnis di Kalimantan Selatan yakni di Desa Murung Panggang Kecamatan Amuntai Selatan dan Desa Kalumpang Dalam Kecamatan Babirik.

"Secara manajemen usaha, kreativitas dalam meningkatkan produksi ternak dan pengembangan pemasaran untuk ayam buras, petani HSU di nilai cukup berhasil," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016