Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Sebanyak 11.805 keluarga di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan dikepalai kaum perempuan.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Data dan Pelaporan pada Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhyiddin Baseri di Amuntai, Jum'at mengatakan, survei keluarga di 2015 sebanyak 61.567 keluarga di HSU ternyata sebanyak 11.805 keluarga dikepalai oleh perempuan.
"Tentu ini menjadi sasaran program pemerintah terkait pemberdayaan kaum perempuan, perlindungan dan program lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan, BKKBD Kabupaten HSU selama ini turut aktif memfasilitasi kegiatan Yayasan Pekka atau perempuan kepala keluarga.
Melalui program ini, kaum perempuan yang berstatus kepala keluarga tanpa suami (single parent) mendapatkan pembinaan, pelatihan dan bantuan permodalan melalui kelompok usaha agar mandiri secara ekonomi menghidupi keluarganya.
Muhyiddin berharap data hasil sensus keluarga 2015 ini bisa menjadi masukan (in-put) bagi instansi terkait dalam melaksanakan progran kegiatannya, sehingga kondisi keluarga yang dikepalai kaum perempuan bisa semakin sejahtera.
"Karena berdasarkan data dari Pekka sendiri masih banyak keluarga dari Pekka ini berada pada status ekonomi rendah dan kurang sejahtera," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Data dan Pelaporan pada Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhyiddin Baseri di Amuntai, Jum'at mengatakan, survei keluarga di 2015 sebanyak 61.567 keluarga di HSU ternyata sebanyak 11.805 keluarga dikepalai oleh perempuan.
"Tentu ini menjadi sasaran program pemerintah terkait pemberdayaan kaum perempuan, perlindungan dan program lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan, BKKBD Kabupaten HSU selama ini turut aktif memfasilitasi kegiatan Yayasan Pekka atau perempuan kepala keluarga.
Melalui program ini, kaum perempuan yang berstatus kepala keluarga tanpa suami (single parent) mendapatkan pembinaan, pelatihan dan bantuan permodalan melalui kelompok usaha agar mandiri secara ekonomi menghidupi keluarganya.
Muhyiddin berharap data hasil sensus keluarga 2015 ini bisa menjadi masukan (in-put) bagi instansi terkait dalam melaksanakan progran kegiatannya, sehingga kondisi keluarga yang dikepalai kaum perempuan bisa semakin sejahtera.
"Karena berdasarkan data dari Pekka sendiri masih banyak keluarga dari Pekka ini berada pada status ekonomi rendah dan kurang sejahtera," katanya.
Editor : Eddy Abdillah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016