PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (KSKT) melakukan upaya mitigasi ancaman gangguaan pada jaringan listrik nasional di wilayah Kabupaten Tapin.
Manager PLN UPT KSKT, Ivan Nur Pratama mengatakan saat ini sedang dilakukan pemeliharaan di jalur right of way (row) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) SUTT 150 kV di wilayah tersebut agar gangguan yang berpotensi menyebabkan pemadaman listrik dapat diamankan.
"Tanaman dan bangunan minimum lima meter di bawah kabel terendah. Lalu, lapangan atau daerah terbuka minimum 8,5 meter serta antena minimal empat meter pada area. Semua yang melebihi batas minimum itu, kita lakukan penindakan," katanya, melalui keterangan tertulis kepada ANTARA di Rantau, Selasa.
Aturan tersebut, kata dia, sesuai perintah Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 13 Tahun 2021 dan Standar Nasional Indonesia Nomor: 04.6918-2002.
Baca juga: Pertama di Indonesia, SUTT lintasi selat ada di Kalsel
Semua ancaman gangguan di wilayah Tapin saat ini sudah dievaluasi dan ditindak secara berkala. Mitigasi ancaman di Tapin ini, kata dia, secara umum sama halnya seperti yang dilakukan di daerah lain.
"SUTT di Tapin ini sangat penting. Karena, jaringan listrik ini bagi masyarakat di Banua Anam (Tapin, Kandangan, Barabai, Balangan, Amuntai dan Tanjung) peranannya sangat vital. Bahkan juga untuk wilayah Kalteng, maka perlu kami tangani segera apabila ada ancaman-ancaman yang dapat menghambat penyaluran listrik kepada masyarakat," ujarnya.
Baca juga : Memerdekakan listrik di Kalimantan Selatan
Selain menjaga kelancaran transmisi, tindakan ini disebut juga sebagai langkah wajib mereka memberikan keamanan pada lingkungan hidup sekitar jalur SUTT. Karena, jika pada jaringan tenaga tinggi tersebut terdapat benda asing maka dapat menimbulkan induksi arus listrik.
"Kepada masyarakat ataupun pihak terkait yang memiliki tanaman atau bangunan di bawah jalur SUTT 150 kV agar dapat bersinergi dengan PLN untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan aliran tenaga listrik. Mengingat listrik saat ini menjadi kebutuhan primer bagi kehidupan manusia baik perkotaan maupun pedesaan," ungkapnya.
Sekilas informasi, sumber listrik yang ditopang tower setinggi 34 meter tersebut berasal dari Gardu Induk (GI) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut. Selain untuk Kalsel-Kalteng, juga terkoneksi ke wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca juga: Peran BIN untuk SUTT Selaru-Sebuku di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023