Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Saidi Mansyur menetapkan status tanggap darurat bencana berlalu selama 14 hari menyusul bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten setempat.
 
"Sesuai hasil rapat koordinasi, kami memutuskan status kebencanaan menjadi tanggap darurat bencana sejak tanggal 27 Februari hingga 13 Maret 2023," ujar bupati usai rapat koordinasi di Martapura, Senin.
 
Sebelumnya, bupati didampingi Sekda Mokhamad Hilman memimpin rakor bersama Dandim, Wakapolres Banjar dan dinas/instansi terkait menyusul terjadinya bencana banjir pada sejumlah kawasan.
 
Diketahui, banjir yang menyebabkan 11 dari 20 kecamatan terendam air dengan ketinggian bervariasi telah diantisipasi dengan status siaga bencana namun setelah rakor itu dinaikan menjadi darurat bencana.
 
"Status darurat bencana selama 14 hari itu, berdasarkan situasi, kondisi dan data juga fakta hasil pantauan lapangan hingga menjadi tanggap darurat bencana banjir, angin puting beliung dan tanah longsor," ucapnya.
 
Ditambahkan sekda banjar, tujuan rakor yang diikuti asisten, pimpinan SKPD hingga camat itu, menyikapi cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah Kalsel khusus di Kabupaten Banjar yang tengah dilanda banjir.
 
"Bupati sudah meminta saran dan masukan dari BPBD, BMKG maupun Forkopimda Banjar terkait kenaikan status siaga darurat jadi tanggap darurat sehingga bisa diambil langkah antisipatif," ujar sekda.
 
Menurut sekda, seiring penetapan status tanggap darurat itu maka tiap kecamatan dibangun pos lapangan melibatkan berbagai unsur Pemkab Banjar dibantu personel TNI/Polri, dan pemangku kepentingan lainnya.
 
"Selain itu, juga disiapkan satu pos komando terpadu dan setiap pos lapangan diminta menyampaikan laporan kebutuhan yang diperlukan warga terdampak banjir dan akan difasilitasi Pemkab Banjar," kata dia 
 
Kepala Pelaksana BPBD Banjar Warsita, sebanyak 11 kecamatan yang wilayahnya terendam air, tiga diantaranya tidak dibangun pos lapangan karena ketinggian air yang hanya terjadi hitungan jam.
 
"Tiga kecamatan tidak dibangun pos lapangan yakni Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Telaga Bauntung dan Kecamatan Karang Intan airnya tinggi hanya dalam hitungan jam sehingga tidak ada pos," sebutnya.
 
Ditambahkan, data sementara yang berhasil dihimpun tercatat sebanyak 10.558 rumah terendam air dengan ketinggian bervariasi menyebabkan 11.769 kepala keluarga (KK) dan 48.548 jiwa terdampak.
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023