Pemerintah Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, siap mewujudkan keamanan pangan bagi masyarakat mulai tingkat desa atau kelurahan, pasar berbasis komunitas hingga jajanan anak sekolah.
 
"Kami siap mewujudkan keamanan pangan bagi masyarakat," ujar Wali Kota Banjarbaru M Aditya Mufti Ariffin, Senin.
 
Pernyataan tersebut disampaikan wali kota usai advokasi keamanan pangan terpadu desa pangan aman, pasar aman pangan yang berbasis komunitas dan pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS).
 
Kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banjarmasin bertempat di Aula Gawi Sabarataan Pemkot Banjarbaru diikuti unsur pemkot, lintas sektor, masyarakat dan media massa.
 
Menurut wali kota, advokasi yang digelar BBPOM sangat bermanfaat karena saat ini cukup marak anak usia sekolah mengalami keracunan makanan di samping terjadinya gagal tumbuh atau stunting pada anak.
 
"Bahkan 80 persen anak Indonesia mengidap diabetes tipe satu karena faktor keturunan maupun kesalahan dalam mengolah dan mengonsumsi makanan sehingga berbahaya bagi tubuh," ungkapnya.
 
Ditekankan, melalui advokasi, setiap peserta diharapkan memahami dan menyampaikan kepada masyarakat terkait keamanan pangan yang harus terjamin dan berkesesuaian dengan syarat-syarat kesehatan.
 
"Harapan kami, peserta memahami dan menyampaikan ke masyarakat tentang makanan yang aman dan berkesesuaian karena apabila tidak sesuai bisa menyebabkan sakit atau mengganggu kesehatan," ucapnya.
 
Diharapkan pula, masyarakat sadar dan berpartisipasi mandiri dalam mengawasi keamanan pangan di lingkungannya dengan saling sinergi melalui berbagai kegiatan agar bisa terwujud keamanan pangan terpadu.
 
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Banjarmasin Leonard Duma menyebut, advokasi dilakukan sebagai bagian program prioritas nasional mengintervensi keamanan pangan di masyarakat.
 
"Strategi program dijalankan mulai di tingkat desa atau kelurahan, pasar, hingga sekolah guna menjamin keamanan dan mutu pangan yang beredar di masyarakat agar terhindar dari gangguan kesehatan," ujarnya.
 
Dikatakan, tujuan advokasi adalah menyosialisasikan program desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas hingga PJAS kepada pemangku kepentingan di daerah sehingga saling bersinergi.
 
"Harapan kami, seluruh peserta ikut menyosialisasikan dan pemangku kepentingan bersinergi melalui program lintas sektor sehingga pemberdayaan masyarakat di desa, pasar dan sekolah bisa mewujudkan keamanan pangan," katanya.
 
Advokasi keamanan pangan terpadu digelar satu hari diikuti 35 peserta terdiri dari pimpinan OPD pemkot, camat dan lurah, UPT pasar, kepala SD dan SMP serta Tim Penggerak PKK Kota Banjarbaru.
 
 
 
 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023