Puskesmas Pantai mencatat terjadi dua kasus suspek dan satu positif Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Kelumpang Selatan Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan pada awal Februari 2023.
"Ada dua kasus di Sangking diduga DBD dan satu positif di Desa Pantai," kata Pelaksana tugas Kepala Puskesmas Pantai Edi Rahmanto di Pantai, Kotabaru, Sabtu.
Baca juga: Kasus DBD di Kotabaru terus melandai
Edi menuturkan dua kasus yang diduga DBD di Sangking Baru tidak melalui pemeriksaan di Puskesmas Pantai, namun melalui klinik di Batulicin dengan ciri trombosit menurun.
Sedangkan satu kasus di Desa Pantai dinyatakan positif berdasarkan pemeriksaan di puskesmas setempat.
"Satu kasus di Desa Pantai sudah diperiksa hasilnya positif, dan kita langsung cek jentik di sekitar kejadian," ujar Edi.
Plt Kepala Puskesmas Pantai menyebutkan petugas Dinas Kesehatan Kotabaru telah melakukan pengasapan (fogging) di Desa Sangking Baru berdasarkan hasil laporan Kepala Desa setempat tanpa melalui puskesmas.
"Seharusnya dilakukan pemeriksaan jentik bila terbukti baru dilakukan pengasapan," ujar Edi.
Baca juga: Kasus DBD di Kotabaru turun
Untuk menurunkan kasus tersebut, Puskesmas Pantai melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui program peran juru pemantau jentik atau (Jumantik) di Desa Pantai radius 100 meter dari titik kasus.
Selain itu, petugas puskesmas juga membagikan bubuk abate secara gratis kepada masyarakat.
Selanjutnya masyarakat menuang satu gram bubuk abate ke dalam bak mandi yang berisi sepuluh liter air.
Efek bubuk abate dapat bertahan selama tiga bulan untuk memberantas larva nyamuk demam berdarah, asalkan warga tidak menguras tempat penampungan air tersebut.
Metode lain untuk mencegah kasus DBD di wilayah Kelumpang Selatan, antara lain peran masyarakat menerapkan pola hidup "3M", yaitu menguras tempat penampungan air yang dapat menimbulkan jentik nyamuk, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan mengubur barang tidak terpakai.
Baca juga: Jemput bola tanggulangi DBD di Kotabaru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Ada dua kasus di Sangking diduga DBD dan satu positif di Desa Pantai," kata Pelaksana tugas Kepala Puskesmas Pantai Edi Rahmanto di Pantai, Kotabaru, Sabtu.
Baca juga: Kasus DBD di Kotabaru terus melandai
Edi menuturkan dua kasus yang diduga DBD di Sangking Baru tidak melalui pemeriksaan di Puskesmas Pantai, namun melalui klinik di Batulicin dengan ciri trombosit menurun.
Sedangkan satu kasus di Desa Pantai dinyatakan positif berdasarkan pemeriksaan di puskesmas setempat.
"Satu kasus di Desa Pantai sudah diperiksa hasilnya positif, dan kita langsung cek jentik di sekitar kejadian," ujar Edi.
Plt Kepala Puskesmas Pantai menyebutkan petugas Dinas Kesehatan Kotabaru telah melakukan pengasapan (fogging) di Desa Sangking Baru berdasarkan hasil laporan Kepala Desa setempat tanpa melalui puskesmas.
"Seharusnya dilakukan pemeriksaan jentik bila terbukti baru dilakukan pengasapan," ujar Edi.
Baca juga: Kasus DBD di Kotabaru turun
Untuk menurunkan kasus tersebut, Puskesmas Pantai melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui program peran juru pemantau jentik atau (Jumantik) di Desa Pantai radius 100 meter dari titik kasus.
Selain itu, petugas puskesmas juga membagikan bubuk abate secara gratis kepada masyarakat.
Selanjutnya masyarakat menuang satu gram bubuk abate ke dalam bak mandi yang berisi sepuluh liter air.
Efek bubuk abate dapat bertahan selama tiga bulan untuk memberantas larva nyamuk demam berdarah, asalkan warga tidak menguras tempat penampungan air tersebut.
Metode lain untuk mencegah kasus DBD di wilayah Kelumpang Selatan, antara lain peran masyarakat menerapkan pola hidup "3M", yaitu menguras tempat penampungan air yang dapat menimbulkan jentik nyamuk, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan mengubur barang tidak terpakai.
Baca juga: Jemput bola tanggulangi DBD di Kotabaru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023