Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan, berupaya mencetak wirausaha melalui penyelenggaraan pelatihan keterampilan dan kompetensi untuk mengurangi pengangguran.
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Rizali Eswansyah di Amuntai, Sabtu, mengatakan setiap tahun, pihaknya menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi.
"Melalui pelatihan berbasis kompetensi, pemerintah daerah berharap angkatan kerja cepat terserap dunia kerja sehingga pengangguran cepat berkurang," ujar Rizali.
Rizali mengatakan, pelatihan kompetensi tersebut antara lain ketrampilan yang memang dibutuhkan dunia kerja seperti mekanik, menjahit, tata busana, operator komputer, las listrik, keahlian meubeler aluminium dan lainnya.
Ia menerangkan, program pelatihan berbasis kompetensi ini selalu mendapat sambutan dan sangat ditunggu-tunggu oleh pencari kerja karena biaya pelatihan ditanggung pemerintah.
Setiap tahun, kata dia, jumlah angkatan pencari kerja yang mendaftar untuk ikut pelatihan kompetensi selalu melebihi jumlah yang dipatok, sehingga harus menunggu pelatihan tahun berikutnya.
"Seperti tahun ini kita membatasi jumlah peserta pelatihan sebanyak 176 orang, namun yang mendaftar mencapai 609 orang," katanya.
Para peserta yang diterima dalam pelatihan tersebut, terdiri 110 laki-laki dan 66 perempuan, sehingga total 176 orang peserta.
Rizali mengatakan, pemerintah menyadari pentingnya mengurangi tingkat pengangguran agar tidak memunculkan dampak lain seperti kemiskinan dan kriminalitas.
Apalagi, sambungnya, memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) banyak tenaga kerja luar negeri yang datang mencari kerja ke Indonesia, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah meningkatkan kualitas angkatan pencari kerja lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Rizali Eswansyah di Amuntai, Sabtu, mengatakan setiap tahun, pihaknya menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi.
"Melalui pelatihan berbasis kompetensi, pemerintah daerah berharap angkatan kerja cepat terserap dunia kerja sehingga pengangguran cepat berkurang," ujar Rizali.
Rizali mengatakan, pelatihan kompetensi tersebut antara lain ketrampilan yang memang dibutuhkan dunia kerja seperti mekanik, menjahit, tata busana, operator komputer, las listrik, keahlian meubeler aluminium dan lainnya.
Ia menerangkan, program pelatihan berbasis kompetensi ini selalu mendapat sambutan dan sangat ditunggu-tunggu oleh pencari kerja karena biaya pelatihan ditanggung pemerintah.
Setiap tahun, kata dia, jumlah angkatan pencari kerja yang mendaftar untuk ikut pelatihan kompetensi selalu melebihi jumlah yang dipatok, sehingga harus menunggu pelatihan tahun berikutnya.
"Seperti tahun ini kita membatasi jumlah peserta pelatihan sebanyak 176 orang, namun yang mendaftar mencapai 609 orang," katanya.
Para peserta yang diterima dalam pelatihan tersebut, terdiri 110 laki-laki dan 66 perempuan, sehingga total 176 orang peserta.
Rizali mengatakan, pemerintah menyadari pentingnya mengurangi tingkat pengangguran agar tidak memunculkan dampak lain seperti kemiskinan dan kriminalitas.
Apalagi, sambungnya, memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) banyak tenaga kerja luar negeri yang datang mencari kerja ke Indonesia, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah meningkatkan kualitas angkatan pencari kerja lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016