Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Purnomo menyatakan daya listrik untuk kebutuhan dua provinsi bertetangga itu akan surplus Oktober mendatang.

"Dengan masuknya aliran dari Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bengkanai, Kalimantan Tengah (Kalteng) ke sistem Barito, daya listrik akan surplus Oktober 2016," ujarnya usai bertemu Komisi III DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu.

Karena perkiraan pembangunan jaringan dari PLTG Bengkanai untuk masuk ke sistem Barito yang sudah mendistribusikan daya sekitar 360 MW itu, rampung Septermber 2016.

"Apalagi dengan tambahan aliran dari Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang. Pisau, Kalteng, daya listrik untuk kebutuhan penduduk dua provinsi bertetangga tersebut surplusnya lebih besar lagi," ujarnya.

Begitu pula kalau "power plan" (pembangkit listrik) pada pabrik semen PT CONCH di Kabupaten Tabalong dengan daya 20 MW, PT PLN Kalselteng bisa membelinya 10 MW.

"Dengan tambahan 10 MW tersebut sehingga tidak perlu ragu lagi akan cadangan daya listrik untuk kebutuhan penduduk kedua provinsi tetangga Kalselteng. Namun buat industri nanti dulu, terutama saat beban puncak," katanya.

PLTG Bengkanai Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng itu dengan pasitas terpasang 150 Mega Watt (MW) dan PLTU Pulang Pisau 2 X 60 MW. Sementara saat ini daya listrik tersedia pas-pasan.

Oleh sebab itu, kalau terjadi gangguan pada satu uni pembangkit, maka akan terjadi kekurangan daya, sehingga untuk sementara terpaksa pemadaman bergilir, tuturnya didampingi Humas PT PLN Kalselteng Anang.

Daya listrik yang ada pada PT PLN Kalselteng, antara lain dari PLTU Asam-Asam (sekitar 140 kilometer timur Banjarmasin) di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel dengan kapasitas terpasang 4 X 65 MW.

Selain itu, Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir Pengeran Mohammad Noor (sekitar 60 kilometer timur laut Banjarmasin) pada Waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar, Kalsel dengan kapasitas terpasang 3 X 10 MW.

Kemudian beberapa Pusat Listrik Tenaga Desel (PLTD) serta PLTG yang sudah masuk sistem kelistrikan Barito, ditambah dengan sewa-beli daya belakangan ini, demikian Purnomo.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel H Bardiansyah ketika ditemui tak banyak memberikan komentar atas janji General Managel PT PLN Kalselteng tersebut.

"Saya tak banyak komentar, kecuali mengapresiasi dan berharap rencana manajemen PT PLN Kalselteng itu dapat terealisasi," tutur politisi senior Partai Golkar yang bergelar doktor tersebut.

Sebab manajemen PT PLN Kalselteng pernah berjanji tahun 2016 tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir, namun kenyataannya tak sesuai janji, demikian Bardiansyah.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016