Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) dalam pencegahan stunting di Kalimantan Selatan.
Ajakan itu disampaikan pada acara kuliah umum Kerja Nyata (KKN) Tematik Bangga Kencana dan Stunting yang di ikuti oleh ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) di Studio Adijani Al-Alabij, Gedung Ahmad Azhar Basyir, Kampus Utama UMB, di Handil Bakti Barito Kuala pada Rabu (15/02) sore.
Penyampaian materi diberikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, yang menguraikan Panjang lebar terkait persoalan dan solusi mengendalikan kasus kekerdilan.
Di sela-sela kuliah umum, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menyebut bahwa pemberian materi terkait stunting ini sangat berguna sebagai modal bagi mahasiswa dalam melaksanakan salah satu Tri Darma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat berupa KKN tematik.
Pada masa-masa KKN dalam kurun waktu yang telah ditentukan pihak kampus, mahasiswa KKN menurut Ramlan bisa memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat, bagaimana caranya melakukan pencegahan dan mengatasi permasalahan stunting.
“Ini sebagai modal bagi anak-anak kita, agar mereka turut memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana caranya pencegahan stunting,” tutur Ramlan.
Ia melanjutkan, ilmu-ilmu yang didapatkan selama kuliah umum ini sangat bermanfaat untuk diteruskan kepada masyarakat, misalnya terkait pemberian makanan sehat dan bergizi yang menjadi kunci awal pencegahan stunting.
“Tidak mesti mahal makanan bergizi itu, contohnya telur kan sangat tinggi proteinnya,” beber Ramlan.
Ia berharap, melalui kegiatan KKN tematik ini, mahasiswa dapat menjadi bagian dalam mengatasi persoalan stunting, khususnya di desa-desa di wilayah Kalsel.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UMB, Ahmad Khairudin menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan kuliah umum bertajuk "KKN Tematik Bangga Kencana dan Stunting Mahasiswa Peduli Stunting" ini.
"Ini tentu kegiatan yang sangat bermanfaat, tidak hanya sebagai bekal mahasiswa dalam menyusun program kerja KKN, namun juga bagi kami selaku penyelenggara perguruan tinggi untuk dapat lebih terlibat dan terus berkolaborasi.
Kegiatan menurutnya dapat membantu program pemerintah dalam mensukseskan program percepatan penurunan angka kejadian stunting di Indonesia, khususnya di Kalsel.
“Ini senada dengan anjuran Menko PMK saat berkunjung kesini, UMB harus harus terlibat dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat, salah satunya stunting," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, KKN Tematik "Stunting" UMB sendiri sudah memasuki angkatan yang kedua dan sedang berjalan dengan lokasi KKN di desa-desa yang tersebar di Kabupatan Barito Kuala.
"Sebagaimana KKN-5, KKN-6 Tematik "Stunting" Universitas Muhammadiyah Banjarmasin kembali dilaksanakan di desa-desa yang tersebar di Kabupaten Barito Kuala, lebih tepatnya pada 14 desa di 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ajakan itu disampaikan pada acara kuliah umum Kerja Nyata (KKN) Tematik Bangga Kencana dan Stunting yang di ikuti oleh ratusan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) di Studio Adijani Al-Alabij, Gedung Ahmad Azhar Basyir, Kampus Utama UMB, di Handil Bakti Barito Kuala pada Rabu (15/02) sore.
Penyampaian materi diberikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, yang menguraikan Panjang lebar terkait persoalan dan solusi mengendalikan kasus kekerdilan.
Di sela-sela kuliah umum, Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan menyebut bahwa pemberian materi terkait stunting ini sangat berguna sebagai modal bagi mahasiswa dalam melaksanakan salah satu Tri Darma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat berupa KKN tematik.
Pada masa-masa KKN dalam kurun waktu yang telah ditentukan pihak kampus, mahasiswa KKN menurut Ramlan bisa memberikan penjelasan dan pemahaman kepada masyarakat, bagaimana caranya melakukan pencegahan dan mengatasi permasalahan stunting.
“Ini sebagai modal bagi anak-anak kita, agar mereka turut memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana caranya pencegahan stunting,” tutur Ramlan.
Ia melanjutkan, ilmu-ilmu yang didapatkan selama kuliah umum ini sangat bermanfaat untuk diteruskan kepada masyarakat, misalnya terkait pemberian makanan sehat dan bergizi yang menjadi kunci awal pencegahan stunting.
“Tidak mesti mahal makanan bergizi itu, contohnya telur kan sangat tinggi proteinnya,” beber Ramlan.
Ia berharap, melalui kegiatan KKN tematik ini, mahasiswa dapat menjadi bagian dalam mengatasi persoalan stunting, khususnya di desa-desa di wilayah Kalsel.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UMB, Ahmad Khairudin menyampaikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan kuliah umum bertajuk "KKN Tematik Bangga Kencana dan Stunting Mahasiswa Peduli Stunting" ini.
"Ini tentu kegiatan yang sangat bermanfaat, tidak hanya sebagai bekal mahasiswa dalam menyusun program kerja KKN, namun juga bagi kami selaku penyelenggara perguruan tinggi untuk dapat lebih terlibat dan terus berkolaborasi.
Kegiatan menurutnya dapat membantu program pemerintah dalam mensukseskan program percepatan penurunan angka kejadian stunting di Indonesia, khususnya di Kalsel.
“Ini senada dengan anjuran Menko PMK saat berkunjung kesini, UMB harus harus terlibat dalam mengatasi persoalan yang terjadi di masyarakat, salah satunya stunting," ujarnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, KKN Tematik "Stunting" UMB sendiri sudah memasuki angkatan yang kedua dan sedang berjalan dengan lokasi KKN di desa-desa yang tersebar di Kabupatan Barito Kuala.
"Sebagaimana KKN-5, KKN-6 Tematik "Stunting" Universitas Muhammadiyah Banjarmasin kembali dilaksanakan di desa-desa yang tersebar di Kabupaten Barito Kuala, lebih tepatnya pada 14 desa di 6 kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023