Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan bakal memiliki dua profesor dan mengembangkan jenjang pendidikan sarjana strata dua (S2).

"Nanti seiring berkembangnya STIA Amuntai maka memiliki dua guru besar (profesor) yang akan mengajar di STIA Amuntai dan kita kan membuka jenjang pendidikan S2 Administrasi Publik," ujar Ketua STIA Reno Affrian di Amuntai, Kamis.

Baca juga: STIA Amuntai 'Stracerstudy' lulusannya

Reno mengatakan seiring adanya aktivitas kerja sama STIA Amuntai dengan UNTAG Surabaya dan rencana STIA membuka jenjang pendidikan Strata dua (S-2) Administrasi Publik maka dua guru besar dari UNTAG, yakni Prof DR Agus Sukrisyanto MS dan Prof DR Rudi Handoko MS bersedia mengajar dan menjadi tenaga pengajar di STIA Amuntai.

Dalam rangka peninjauan kembali visi dan misi serta kurikulum, pihak STIA Amuntai melaksanakan "workshop" di Kampus STIA menghadirkan kedua guru besar UNTAG Surabaya tersebut.

Dijelaskan, Prof DR Agus Sukrisyanto MS merupakan pakar di bidang visi misi dan  dewan pakar ahli dalam Asosiasi Administrasi Publik, sedangkan Prof DR Rudi Handoko MS merupakan pakar penyusunan kurikulum dan merupakan Ketua Program Studi S-3 UNTAG Surabaya.

Baca juga: Mahasiswa tolak perayaan tahun baru
Dari ujung kanan : Ketua STIA Amuntai DR Reno Affrian S.Sos M.AP, Prof DR Rudi Handoko MS, Prof. DR Agus Sukrisyanto MS dan Ketua Yayasan Bakti Muslimin Irza Setiawan pada kegiatan workshop peninjauan kembali visi dan misi STIA Amuntai di Gedung Perkuliahan STIA Amuntai, Kamis (9/2/23). (ANTARA/HO -Dinas Kominfo HSU)

Pada kegiatan workshop hadir Ketua Yayasan Bakti Muslimin Irza Setiawan, para dosen, mahasiswa, stakeholder dan mitra STIA Amuntai diantaranya Amuntai Bank Kalsel Syari'ah, BRI dan Bank Mandiri cabang Amuntai

STIA Amuntai dalam waktu dekat juga akan menggelar Fokus Group Discusuon (FGD) dan kembali mengundang berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah untuk  mencari format yang cocok bagi pengembangan STIA Amuntai kedepan.

"Kami ingin tahu bagaimana keinginan dan harapan pemerintah serta Mita kerja untuk visi/ misi dan kurikulum pengajaran di STIA Amuntai," tegas Reno.

Baca juga: Akhmad Riduan Pimpin STIA Amuntai

Reno menjelaskan, kebijakan untuk meninjau kembali visi dan misi tidak lepas juga sari kebijakan pemerintah tentang progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dikatakan, peninjauan kembali visi misi harus jelas indikatornya dan realistis sehingga kegiatan yang diselenggarakan STIA Amuntai kedepannya bisa tercapai.

VIDEO BERITA TERKAIT :  
Setelah peninjauan visi misi akan dilanjutkan peninjauan kurikulum agar lebih relevan dengan karakteristik satuan pendidikan sekarang.  Perubahan visi misi jelas akan merubah sistem akademik maupun perkuliahan.

Ia menambahkan target penetapan visi misi yang baru ini akan rampung paling lambat 1 bulan setelah dibentuk tim penyusun pengkajian visi misi STIA Amuntai.

"Setelah dibuat visi misi baru maka akan dilakukan sosialisasi ke semua kalangan dari civitas akademik dan mahasiswa melalui website, majalah dinding dan lainnya," pungkas Reno.

Sementara, Prof. Dr. Agus Sulistiyanto, MS Kaprodi S2 Magister Ilmu Administrasi Publik, UNTAG Surabaya mengatakan, rasio jumlah dosen dan mahasiswa di STIA Amuntai terbilang memenuhi kriteria.

Baca juga: Wacana Persyaratan CPNS Dicemaskan

Kendati demikian, Agus menyebut masih ada beberapa catatan yang harus dilakukan perubahan oleh STIA Amuntai untuk lebih memaksimalkan sebagai perguruan tinggi di Kabupaten HSU

"Karena perguruan tinggi ini berkaitan dengan visi misi, maka saya melihat visi misi STIA Amuntai sudah berorientasi ke tingkat Nasional dan perlu dikembangkan lagi ke tingkat yang lebih besar lagi," imbuhnya.

Dikatakan, dari segi kelembagaan, status  sekolah tinggi yang disandang STIA Amuntai bisa meningkat menjadi universitas agar cakupan didapatkan lebih luas.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023