Badan Pusar Statistik (BPS) Kalimantan Selatan menyatakan tingkat inflasi "year on year" (yoy) di provinsi tersebut mencapai 6,11 pada Januari 2023 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan tiga kota dengan sebesar 117,32.
 
Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Kalsel Fachri Ubadiyah melalui keterangan tertulis di Banjarbaru,  Kamis, mengatakan, tiga kota IHK Kalsel mengalami inflasi bervariasi.

Baca juga: BI Kalsel: Kerjasama Pemko Banjarmasin-Pemkab Subang upaya pengendalian inflasi
 
"Kota Banjarmasin mengalami inflasi yoy sebesar 6,04 persen dengan IHK 117,23, Tanjung mengalami inflasi 4,78 persen dengan IHK 115,1 dan Kotabaru mengalami inflasi sebesar 7,78 persen IHK 119,97," ujarnya.
 
Disebutkan, inflasi terjadi karena kenaikan harga secara signifikan yang ditunjukkan dengan sepuluh indeks kelompok pengeluaran, yakni transportasi (12,59 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (10,19 persen).
 
Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,28 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 6,85 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,68 persen.
 
Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,79 persen, kelompok pendidikan sebesar 5,67 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lain 3,65 persen.
 
"Kenaikan juga terjadi pada dua kelompok pengeluaran yakni kelompok penyediaan makanan dan restoran sebesar 0,98 persen dan kelompok kesehatan sebesar 1,63 persen," ucapnya.

Baca juga: Kendalikan inflasi, TPID Kalsel rakor di Kotabaru
 
Menurut dia, komoditas menjadi penyumbang andil inflasi yoy pada Januari 2023, antara lain beras, bensin, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, dan tarif air minum perusahaan air minum.
 
Sementara, inflasi "month to month" pada Januari terjadi inflasi gabungan 0,15 persen dan penyumbang inflasi terbesar antara lain, rokok kretek filter, jasa bimbingan belajar, sewa rumah, emas perhiasan, jasa tukang, minyak goreng, tarif gunting rambut pria.
 
Sedangkan yang menahan laju inflasi bulanan antara lain, angkutan udara, cumi-cumi asin, bahan bakar rumah tangga, ikan kembung, ikan tongkol dan ikan gabus.
 
Dari 90 kota inflasi di Indonesia, tercatat 80 kota mengalami inflasi month to month (mom), sedangkan 10 kota lain deflasi dan inflasi tertinggi di Gunung Sitoli (1,87 persen) dan inflasi terendah di Manokwari (0,03 persen).
 
Di Pulau Kalimantan, sebelas kota mengalami inflasi month to month dan satu kota deflasi. Inflasi mom tertinggi di Singkawang sebesar 0,45 persen dan terendah terjadi di Kota Sampit mencapai 0,11 persen.
 
Sedangkan deflasi terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,04 persen. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kabupaten Kotabaru sebesar 7,78 persen dan terendah terjadi di Tarakan sekitar 4,0 persen.

Baca juga: Diskoperindag Kalsel dan Kotabaru kendalikan inflasi lewat pasar murah

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023