Kepala Dinas Kesehatan Kotabaru, Kalimantan Selatan, Erwin Simajuntak menyatakan tidak ada penambahan kasus suspek campak di Kotabaru hingga 20 Januari 2023.
"Kabupaten Kotabaru (selama) tahun 2022 merawat pasien suspek campak sebanyak 14 orang, " Kata Erwin Simajuntak via whatsapp di Kotabaru, Jumat.
Menurut dia, sampel 14 pasien suspek campak telah dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta untuk mengetahui hasil dari suspek tersebut.
" Namun sampai saat ini baru ada dua hasil sampel yang keluar dengan hasil yang negatif," katanya.
Sementara 12 dari 14 sampel suspek yang dikirim sampai saat ini belum mendapatkan hasilnya.
Setelah 14 pasien suspek campak tersebut, ia mengakui, tidak ada penambahan kasus suspek hingga 31 Desember 2022.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak di Indonesia setelah menerima laporan 3.341 kasus dari 223 kabupaten/kota.
"Jumlah kejadiannya sampai dengan Desember 2022 dilaporkan dari 31 provinsi. Pasiennya hampir di semua umur," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Ketua PKK Kotabaru dorong deteksi dini stunting
Baca juga: Bupati Kotabaru resmikan RS Pratama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kabupaten Kotabaru (selama) tahun 2022 merawat pasien suspek campak sebanyak 14 orang, " Kata Erwin Simajuntak via whatsapp di Kotabaru, Jumat.
Menurut dia, sampel 14 pasien suspek campak telah dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta untuk mengetahui hasil dari suspek tersebut.
" Namun sampai saat ini baru ada dua hasil sampel yang keluar dengan hasil yang negatif," katanya.
Sementara 12 dari 14 sampel suspek yang dikirim sampai saat ini belum mendapatkan hasilnya.
Setelah 14 pasien suspek campak tersebut, ia mengakui, tidak ada penambahan kasus suspek hingga 31 Desember 2022.
Sebelumnya, Kemenkes menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak di Indonesia setelah menerima laporan 3.341 kasus dari 223 kabupaten/kota.
"Jumlah kejadiannya sampai dengan Desember 2022 dilaporkan dari 31 provinsi. Pasiennya hampir di semua umur," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Ketua PKK Kotabaru dorong deteksi dini stunting
Baca juga: Bupati Kotabaru resmikan RS Pratama
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023