Wakil Wali Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan Wartono mengatakan, parade senja yang digelar pemerintah kota menjadi sarana melestarikan seni budaya sekaligus hiburan bagi masyarakat.
 
"Tujuan parade senja sebagai sarana melestarikan seni dan budaya yang tumbuh dan berkembang di Kota Banjarbaru sehingga tetap lestari disamping hiburan bagi masyarakat," ujarnya di Banjarbaru, Selasa.
 
Pernyataan itu disampaikan Wartono usai menyaksikan parade senja yang digelar setiap bulan setiap tanggal 17 di Lapangan Murdjani depan Balaikota menampilkan berbagai seni dan budaya daerah.
 
Menurut mantan anggota DPRD Kota Banjarbaru itu, Banjarbaru sebagai ibukota Provinsi Kalsel sudah sejak lama dikenal sebagai kota heterogen yang dihuni berbagai suku, agama dan adat istiadat berbeda-beda.
 
"Banjarbaru dikenal kota heterogen namun perbedaan itu tidak pernah menimbulkan konflik dan melalui parade senja ini, kami ingin seni dan budaya tetap tumbuh berkembang serta bisa dinikmati," ungkapnya.
 
Dikatakan, beragam seni dan budaya ditampilkan dalam parade senja baik seni dan budaya masyarakat suku Banjar, Jawa, Dayak, Sunda maupun suku lainnya yang telah tumbuh dan berkembang di kota Idaman.
 
"Parade senja akan terus digelar setiap tanggal 17 sehingga seni dan budaya tetap tumbuh berkembang disamping bisa menjadi hiburan bagi masyarakat dan semakin banyak datang ke Banjarbaru," katanya.
 
Sementara itu, parade senja Selasa sore diisi Tari Wonderland Indonesia anak-anak TK Idaman, Tari Bahantak Piring (SDN 1 Landasan Ulin Timur), Kuda Gepang (SMPN 14) dan lagu daerah dari SMPN 14 dan SMPN 1.
 
Kegiatan yang dihadiri perwakilan Forkopimda dan pimpinan SKPD lingkup Pemkot Banjarbaru ditutup dengan upacara penurunan bendera yang diikuti pegawai dinas dan instansi serta peserta parade.
 
 
 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023