Komisi IV Bidang Kesra DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tukar menukar pendapat dengan Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta terkait pemenuhan guru produktif.
"Tukar menukar pendapat atau informasi itu saat studi komparasi/kunjungan kerja (Kunker) ke DKI, 8 - 10 Januari 2023," ujar Kepala Subbag Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi melalui telepon seluler, malam Selasa.
Menurut Sekretaris Komisi IV Firman Yusi, peningkatan kompetensi guru produktif merupakan upaya meningkatkan keahlian yang maksimal dalam mutu pembelajaran peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Kurangnya guru produktif di Kalsel terutama di SMK merupakan problem lama dan hampir serupa dengan yang terjadi di DKI Jakarta bahwa beberapa tahun belakangan mengalami kekurangan guru produktif.
"Guru produktif adalah guru yang secara 'lineir' (satu garis lurus) antara mata pelajaran yang diajarkan dengan keilmuan yang dimiliki itu terhubung. Sementara, untuk mengembangkan SDM secara lebih baik, ini harus kita penuhi," ujar Firman.
Sementara Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik DKI Jakarta Muhammad Roji menjelaskan upaya yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan guru produktif antara lain menambah anggaran buat memenuhi dan memeratakan kebutuhan guru di setiap sekolah negeri lingkungan Disdik DKI.
"Pemenuhan guru melalui Kontrak Kerja Individu (KKI), Redistribusi Guru di Sekolah Negeri, Transisi dan pemadatan jam mengajar guru dari 24 jam per minggu menjadi 30 jam per minggu," tuturnya seperti dikutip Juru Bicara (Jubir) Setwan Kalsel.
Dengan adanya diskusi tersebut, Firman mengharapkan dalam rangka memenuhi kebutuhan guru produktif tersebut Kalsrl dapat meniru upaya pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Melalui KKI bisa dengan pihak swasta yang tentu mampu menutupi kekurangan guru produktif. Harapannya pada tahun-tahun berikut kita segera merekrut guru produktif misalnya dengan program Pegawai Pemerintah berdasarkan Perjanjian Kerja (PPPK), " ujar Firman Yusi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Tukar menukar pendapat atau informasi itu saat studi komparasi/kunjungan kerja (Kunker) ke DKI, 8 - 10 Januari 2023," ujar Kepala Subbag Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi melalui telepon seluler, malam Selasa.
Menurut Sekretaris Komisi IV Firman Yusi, peningkatan kompetensi guru produktif merupakan upaya meningkatkan keahlian yang maksimal dalam mutu pembelajaran peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Kurangnya guru produktif di Kalsel terutama di SMK merupakan problem lama dan hampir serupa dengan yang terjadi di DKI Jakarta bahwa beberapa tahun belakangan mengalami kekurangan guru produktif.
"Guru produktif adalah guru yang secara 'lineir' (satu garis lurus) antara mata pelajaran yang diajarkan dengan keilmuan yang dimiliki itu terhubung. Sementara, untuk mengembangkan SDM secara lebih baik, ini harus kita penuhi," ujar Firman.
Sementara Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik DKI Jakarta Muhammad Roji menjelaskan upaya yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan guru produktif antara lain menambah anggaran buat memenuhi dan memeratakan kebutuhan guru di setiap sekolah negeri lingkungan Disdik DKI.
"Pemenuhan guru melalui Kontrak Kerja Individu (KKI), Redistribusi Guru di Sekolah Negeri, Transisi dan pemadatan jam mengajar guru dari 24 jam per minggu menjadi 30 jam per minggu," tuturnya seperti dikutip Juru Bicara (Jubir) Setwan Kalsel.
Dengan adanya diskusi tersebut, Firman mengharapkan dalam rangka memenuhi kebutuhan guru produktif tersebut Kalsrl dapat meniru upaya pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Melalui KKI bisa dengan pihak swasta yang tentu mampu menutupi kekurangan guru produktif. Harapannya pada tahun-tahun berikut kita segera merekrut guru produktif misalnya dengan program Pegawai Pemerintah berdasarkan Perjanjian Kerja (PPPK), " ujar Firman Yusi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023