Perusahaan swasta PT Arutmin Indonesia north pulau laut coal terminal (NPLCT) Kotabaru Kalimantan Selatan menggelar forum group diskusi ( FGD ) dan pelatihan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), BUMDes.

" Ini adalah tahap awal pelatihan menumbuhkembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis badan usaha milik desa (BUMDes) yang terintegrasi dengan pariwisata lokal yang menjadi binaan kita" kata Manager Senakin dan Nplct Ahmad Juaeni di Kotabaru Rabu.

Menurut dia, dengan digalakkan pelatihan-pelatihan berbasis UMKM akan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah masing masing sesuai dengan kebutuhan  dengan kemampuan mereka.

"Kita carikan pasar,  dan akan mendatangkan pasar itu sendiri dengan mengkoneksikan program pariwisata ," katanya

Ahmad Juaeni berharap dengan terbangunnya integrasi program tersebut dapat mendongkrak ekonomi kreatif sekaligus meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.

Yogi Swara Putra Mendra, Supervisor CDEA NPLCT Kotabaru memaparkan materi tentang tantangan peluang usaha.

Diakui produk  UMKM di Kotabaru masih  terbatas perlu memperbanyak variasi dari produk yang diolah untuk dipasarkan.

Menjadi tantangan ke depan bagi produk-produk lokal. Sebab sekarang masih banyak produk-produk dari luar Kotabaru.

"Misal kaos bertuliskan I Love Kotabaru. Tapi produknya malah dari luar Kotabaru," ujarnya.

Dia juga menyampaikan, banyak potensi-potensi di Kotabaru yang bisa digarap, baik pengembangan sektor UMKM maupun pariwisata. Sektor ini menjadi bagian yang berkaitan erat.

Kepala Dinas Koperasi Perdagangan  Kotabaru Hardani mengatakan, menyambut baik dilaksanakan FGD dan pelatihan ini.

"Kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan dimanapun kegiatannya," harap dia.

Hardani juga mengingatkan kepada pelaku UMKM, agar tetap mengikuti perkembangan terutama dalam hal pemasaran, dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini.

Ia juga mengajak pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Induk berusaha  (NIB) agar segera diurus ke instansi terkait  Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu.

NIB sangat diperlukan ketika ingin mengajukan pinjaman modal usaha misal ke bank, tidak akan di layani bagi yang tidak memiliki NIB.

"Jadi urus ke perizinan, gratis bila ada pungutan langsung laporkan," imbuhnya.

Pelatihan ini dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kotabaru H Minggu Basuki, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Hardani dan Kabid Pertunjukan, Event Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparpora Kotabaru Rudi Nugraha.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022