Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor ikut main dalam film berjudul"Langara" yang resmi diluncurkan Kamis hari ini di Kota Cinema Mall (KCM) Belda, Banjarmasin.
Peluncuran pertama kali film pendek yang diproduksi oleh Badan Pengelola Geopark Meratus bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA Biro Kalimantan Selatan dan rumah produksi Creator Production tersebut ditonton banyak pelajar.
Nonton bareng film Langara yang dibuka tiga studio tersebut juga dihadiri para pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Diantaranya, Kadiskominfo Kalsel HM Muslim, Kepala Bakuda Kalsel H Subhan Nur Yaumil, Kadinkes Kalsel Dr Diauddin, Kadis-LH Kalsel Hanifah Dwi Nirwana dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalsel Endri.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Kediskominfo Kalsel HM Muslim menyampaikan apresiasi karya film "Langara" tersebut, karena penuh edukasi akan Geopark Meratus.
Sebagaimana diketahui dalam film tersebut, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ikut main dalam satu episode penanaman pohon sebagai edukasi untuk terus menjaga penghijauan lereng gunung Meratus.
Karena menurut Gubernur, Gunung Meratus harus terus dilestarikan dan dijaga, hingga menjadi Geopark Dunia.
"Karena Meratus adalah rumah kita, milik kita, kita bisa belajar banyak dari Meratus, saya juga berharap anak-anak muda bisa menggali lebih banyak kreativitas tidak hanya di bidang film namun juga lainnya untuk mengedukasi lebih dalam tentang Maratus," tuturnya.
Untuk karya film ini, Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel tersebut, memberikan acungan jempol, apalagi para pemainnya para anak muda daerah.
Sutradara Film Langara Sitti Adhila Suprihana mengungkapkan, untuk pembuatan film yang berdurasi sekitar 30 menit tersebut mengambil syuting di tiga lokasi, yakni, di Kota Banjarmasin, Loksado Hulu Sungai Selatan dan Kiram Park di Kabupaten Banjar.
Dia pun menyampaikan, film tersebut dibuat untuk ikut mensosialisasikan akan keindahan wisata di Kalsel, juga Gunung Meratus sebagai Geopark Meratus untuk ke dunia.
Film "Langara" bercerita tentang perempuan muda bernama Zara yang bermimpi menjadi perancang busana terkenal.
Namun ia menghadapi dilema saat ibunya meninggal dan warga mengharapkan Zara kembali ke desa untuk menggantikan posisi ibu sebagai pejuang lingkungan di Gunung Meratus.
Geopark merupakan sebuah kawasan yang dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
Geopark Meratus sudah dinyatakan sebagai geopark nasional pada 2018.
Saat ini BP Geopark Meratus tengah mempersiapkan pengajuan untuk masuk ke jajaran UNESCO Global Geopark (UGGp).
Indonesia memiliki 19 geopark, dimana enam geopark berstatus internasional (UGGp) dan 13 geopark berstatus nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Peluncuran pertama kali film pendek yang diproduksi oleh Badan Pengelola Geopark Meratus bekerja sama dengan Perum LKBN ANTARA Biro Kalimantan Selatan dan rumah produksi Creator Production tersebut ditonton banyak pelajar.
Nonton bareng film Langara yang dibuka tiga studio tersebut juga dihadiri para pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Diantaranya, Kadiskominfo Kalsel HM Muslim, Kepala Bakuda Kalsel H Subhan Nur Yaumil, Kadinkes Kalsel Dr Diauddin, Kadis-LH Kalsel Hanifah Dwi Nirwana dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalsel Endri.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Kediskominfo Kalsel HM Muslim menyampaikan apresiasi karya film "Langara" tersebut, karena penuh edukasi akan Geopark Meratus.
Sebagaimana diketahui dalam film tersebut, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ikut main dalam satu episode penanaman pohon sebagai edukasi untuk terus menjaga penghijauan lereng gunung Meratus.
Karena menurut Gubernur, Gunung Meratus harus terus dilestarikan dan dijaga, hingga menjadi Geopark Dunia.
"Karena Meratus adalah rumah kita, milik kita, kita bisa belajar banyak dari Meratus, saya juga berharap anak-anak muda bisa menggali lebih banyak kreativitas tidak hanya di bidang film namun juga lainnya untuk mengedukasi lebih dalam tentang Maratus," tuturnya.
Untuk karya film ini, Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel tersebut, memberikan acungan jempol, apalagi para pemainnya para anak muda daerah.
Sutradara Film Langara Sitti Adhila Suprihana mengungkapkan, untuk pembuatan film yang berdurasi sekitar 30 menit tersebut mengambil syuting di tiga lokasi, yakni, di Kota Banjarmasin, Loksado Hulu Sungai Selatan dan Kiram Park di Kabupaten Banjar.
Dia pun menyampaikan, film tersebut dibuat untuk ikut mensosialisasikan akan keindahan wisata di Kalsel, juga Gunung Meratus sebagai Geopark Meratus untuk ke dunia.
Film "Langara" bercerita tentang perempuan muda bernama Zara yang bermimpi menjadi perancang busana terkenal.
Namun ia menghadapi dilema saat ibunya meninggal dan warga mengharapkan Zara kembali ke desa untuk menggantikan posisi ibu sebagai pejuang lingkungan di Gunung Meratus.
Geopark merupakan sebuah kawasan yang dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu.
Geopark Meratus sudah dinyatakan sebagai geopark nasional pada 2018.
Saat ini BP Geopark Meratus tengah mempersiapkan pengajuan untuk masuk ke jajaran UNESCO Global Geopark (UGGp).
Indonesia memiliki 19 geopark, dimana enam geopark berstatus internasional (UGGp) dan 13 geopark berstatus nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022