Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Narkotika Kabupaten Barito Kuala (BNK Batola), Kalimantan Selatan, Pepsodeni meminta seluruh lapisan masyarakat kabupaten setempat ikut memerangi peredaran Narkoba.
"Peredaran Narkoba yang masuk ke wilayah hukum Kabupaten Batola jenisnya beragam, dan terbagi dalam dua kategori wilayah," ujar Ketua Badan Narkotika Kabupaten Batola Pepsodeni, pada Rapat Kerja Penggiat Anti Narkoba di Marabahan, Kamis.
Menurut dia, untuk wilayah pedesaan, jenis Narkoba yang kerab digunakan adalah, jenis lem dan obat-obatan daftar G.
Sedangkan untuk wilayah kecamatan yang dekat dengan kota besar, sebut dia, jenis Narkoba yang beredar adalah, jenis ekstasi, dan sabu-sabu.
Bagi para penjual maupun pengedar, ucap dia. bila tertangkap akan dikenakan hukum pidana, sedangkan penggunanya akan dilakukan rehabilitasi.
Dia berharap, para penggiat anti Narkoba tidak segan-segan melapor bila menemukan masyarakat yang menggunakan bahan berbahaya tersebut.
Diutarakannya, bila masyarakat menemukan pemakai Narkoba segera laporkan ke BNK Batola, agar direhabilitasi atau para pengguna sendiri yang melaporkan dirinya untuk minta direhabilitasi.
Dalam pemberantasan Narkoba, terangnya, masyarakat mempunyai hak dan tanggungjawab ikut serta memeranginya, dan masyarakat dilindungi bila melaporkan ada penjual atau pemakai Narkoba dekat dengan lingkungannya.
Dijelaskannya, saat ini telah beredar jenis Narkoba baru berupa, tembakau gorilla yang termasuk Narkoba jenis daun ganja, dan produksinya tidak melalui pembibitan, namun melalui jalur produksi, sehingga lazim disebut ganja sintetis.
Narkoba jenis ganja sintetis ini, terang dia, saat ini masih beredar di luar pulau Kalimantan, namun demikian perlu diantisipasi mengingat cara peredarannya sangat cepat dan beragam cara.
Selain itu, sebut dia, harga Narkoba jenis baru tersebut cukup terjangkau, sehingga dengan terbentuk masyarakat pegiat anti Narkoba di Batola dapat mengantisipasi berbagai jeni Narkoba di daerajh tersebut.
Tujuan membentuk penggiat anti Narkoba di Batola, agar dapat memberdayakan masyarakat dan bisa berperan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), demikian tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Peredaran Narkoba yang masuk ke wilayah hukum Kabupaten Batola jenisnya beragam, dan terbagi dalam dua kategori wilayah," ujar Ketua Badan Narkotika Kabupaten Batola Pepsodeni, pada Rapat Kerja Penggiat Anti Narkoba di Marabahan, Kamis.
Menurut dia, untuk wilayah pedesaan, jenis Narkoba yang kerab digunakan adalah, jenis lem dan obat-obatan daftar G.
Sedangkan untuk wilayah kecamatan yang dekat dengan kota besar, sebut dia, jenis Narkoba yang beredar adalah, jenis ekstasi, dan sabu-sabu.
Bagi para penjual maupun pengedar, ucap dia. bila tertangkap akan dikenakan hukum pidana, sedangkan penggunanya akan dilakukan rehabilitasi.
Dia berharap, para penggiat anti Narkoba tidak segan-segan melapor bila menemukan masyarakat yang menggunakan bahan berbahaya tersebut.
Diutarakannya, bila masyarakat menemukan pemakai Narkoba segera laporkan ke BNK Batola, agar direhabilitasi atau para pengguna sendiri yang melaporkan dirinya untuk minta direhabilitasi.
Dalam pemberantasan Narkoba, terangnya, masyarakat mempunyai hak dan tanggungjawab ikut serta memeranginya, dan masyarakat dilindungi bila melaporkan ada penjual atau pemakai Narkoba dekat dengan lingkungannya.
Dijelaskannya, saat ini telah beredar jenis Narkoba baru berupa, tembakau gorilla yang termasuk Narkoba jenis daun ganja, dan produksinya tidak melalui pembibitan, namun melalui jalur produksi, sehingga lazim disebut ganja sintetis.
Narkoba jenis ganja sintetis ini, terang dia, saat ini masih beredar di luar pulau Kalimantan, namun demikian perlu diantisipasi mengingat cara peredarannya sangat cepat dan beragam cara.
Selain itu, sebut dia, harga Narkoba jenis baru tersebut cukup terjangkau, sehingga dengan terbentuk masyarakat pegiat anti Narkoba di Batola dapat mengantisipasi berbagai jeni Narkoba di daerajh tersebut.
Tujuan membentuk penggiat anti Narkoba di Batola, agar dapat memberdayakan masyarakat dan bisa berperan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), demikian tegasnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016