Dermaga wisata Kampung Hijau, Sungai Bilu, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang dibangun melalui bantuan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli PT PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalsel-teng) Banjarbaru, akhirnya resmi difungsikan, Rabu.
Peresmian ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang didampingi perwakilan PT PLN UIW Kalsel-Teng, dan dihadiri oleh jajaran pejabat lingkup Pemko Banjarmasin.
Pada peresmian dermaga, yang dimaksudkan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kampung Hijau itu, Walikota berkesempatan membuat kerupuk, yang menjadi produk andalan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di daerah ini.
Suasana canda penuh keakraban terlihat saat Walikota Banjarmasin bersahut pantun dengan acil pedagang Pasar Terapung, yang sengaja dihadirkan untuk memeriahkan peresmian dermaga tersebut.
Ibnu Sina, mengatakan keberadaan dermaga wisata itu, menambah sarana prasaranan, dan keberadaannya sangat representatif untuk memudahkan wisatawan berkunjung menikmati keasrian lingkungan pinggir sungai.
“Jadi yang bekelotokan (naik kelotok) ke Pasar Terapung bisa mampir ke sini, karena ada acil-acil (ibu-ibu pedagang) yang bejual (jual) souvenir, kerupuk, ditukarilah (beli ya), dan bisa menikmati suasana di pinggir sungai yang masih asri karena pohon pohonnya masih dipertahankan,” kata Ibnu.
Pada kesempatan ini, Ibnu juga mengungkapkan, Kampung Hijau itu merupakan program Pemerintah Kota Banjarmasin untuk penataan kawasan pinggiran sungai, yang hingga kini telah menelan anggaran sekitar lima miliar rupiah.
“Termasuk ini pengembangan 100 rumah di Kampung Hijau, kemudian 2018 di Kampung Biru 100 rumah, jadi hampir lima miliar untuk membangun kawasan pinggir sungai,” terangnya.
Ibnu Sina menambahkan, melalui program penataan kawasan sungai ini, tidak ada lagi rumah yang menjorok ke sungai, karena sudah dibatasi dengan titian.
“Titian diperkuat sehingga Kampung Hijau menghadap ke sungai, dan itu sebagai waterfront ski bagi Banjarmasin, dengan sungai menjadi beranda depan rumah,” katanya.
Sementara itu Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN UIW Kalselteng, Winardi, mengharapkan program ini dapat memberikan dampak ekonomi, ke arah kesejahteraan terhadap warga di lingkungan tersebut.
“Besok kami juga akan menggandeng kesetaraan gender, peran perempuan untuk memberikan kontribusi terhadap keluarga masing masing,” katanya.
Untuk menjadikan daya gedor wisatawan di Kampung Hijau ini, PLN juga memberikan dukungan terhadap pengembangan berbagai jenis kuliner khas Banjar.
Winardipun berpesan agar aset yang dibangun tersebut, mendapat kepedulian warga dan dijaga bersama sama sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan tetap kita lakukan.
Pembangunan dermaga wisata Kampung Hijau di Sungai Bilu ini memakan waktu sekitar tiga bulan, dengan biaya pembangunannya Rp250 juta melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Peresmian ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga melati oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang didampingi perwakilan PT PLN UIW Kalsel-Teng, dan dihadiri oleh jajaran pejabat lingkup Pemko Banjarmasin.
Pada peresmian dermaga, yang dimaksudkan untuk mendukung pengembangan pariwisata di Kampung Hijau itu, Walikota berkesempatan membuat kerupuk, yang menjadi produk andalan para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di daerah ini.
Suasana canda penuh keakraban terlihat saat Walikota Banjarmasin bersahut pantun dengan acil pedagang Pasar Terapung, yang sengaja dihadirkan untuk memeriahkan peresmian dermaga tersebut.
Ibnu Sina, mengatakan keberadaan dermaga wisata itu, menambah sarana prasaranan, dan keberadaannya sangat representatif untuk memudahkan wisatawan berkunjung menikmati keasrian lingkungan pinggir sungai.
“Jadi yang bekelotokan (naik kelotok) ke Pasar Terapung bisa mampir ke sini, karena ada acil-acil (ibu-ibu pedagang) yang bejual (jual) souvenir, kerupuk, ditukarilah (beli ya), dan bisa menikmati suasana di pinggir sungai yang masih asri karena pohon pohonnya masih dipertahankan,” kata Ibnu.
Pada kesempatan ini, Ibnu juga mengungkapkan, Kampung Hijau itu merupakan program Pemerintah Kota Banjarmasin untuk penataan kawasan pinggiran sungai, yang hingga kini telah menelan anggaran sekitar lima miliar rupiah.
“Termasuk ini pengembangan 100 rumah di Kampung Hijau, kemudian 2018 di Kampung Biru 100 rumah, jadi hampir lima miliar untuk membangun kawasan pinggir sungai,” terangnya.
Ibnu Sina menambahkan, melalui program penataan kawasan sungai ini, tidak ada lagi rumah yang menjorok ke sungai, karena sudah dibatasi dengan titian.
“Titian diperkuat sehingga Kampung Hijau menghadap ke sungai, dan itu sebagai waterfront ski bagi Banjarmasin, dengan sungai menjadi beranda depan rumah,” katanya.
Sementara itu Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PLN UIW Kalselteng, Winardi, mengharapkan program ini dapat memberikan dampak ekonomi, ke arah kesejahteraan terhadap warga di lingkungan tersebut.
“Besok kami juga akan menggandeng kesetaraan gender, peran perempuan untuk memberikan kontribusi terhadap keluarga masing masing,” katanya.
Untuk menjadikan daya gedor wisatawan di Kampung Hijau ini, PLN juga memberikan dukungan terhadap pengembangan berbagai jenis kuliner khas Banjar.
Winardipun berpesan agar aset yang dibangun tersebut, mendapat kepedulian warga dan dijaga bersama sama sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan tetap kita lakukan.
Pembangunan dermaga wisata Kampung Hijau di Sungai Bilu ini memakan waktu sekitar tiga bulan, dengan biaya pembangunannya Rp250 juta melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022