Langkah kongkret upaya penanganan kasus stunting di Kalsel terus dilakukan, di antaranya dengan penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga di tingkat kecamatan dan desa.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan (Kalsel), Ir. H. Ramlan, MA menyampaikan hal tersebut saat acara Flash Mob dan Senam Serentak di seluruh Indonesia di halaman kantor BKKBN Kalsel, Jumat.

Flash Mob dan Senam Serentak ini , diikuti jajaran BKKBN Kalsel, perwakilan PKK, Ketua Koalisi Kependudukan Kalsel, Paguyuban Dewan Kencana dan Duta Genre, dalam rangka menggaungkan agenda KTT G20 Indonesia 2022 di Bali.

“G20 ini kan ada 20 negara yang terlibat, jadi pemimpin peminpin dunia hari ini melaksanakan sidang di Kota Bali, kami diminta untuk menggaungkan sampai ke kabupaten/kota,” kata Ramlan.

Ia berharap pelaksanaan KTT G20 dapat memberikan semangat dalam penanganan stunting di Kalimantan Selatan, sehingga target penurunan hingga angka 14 persen dapat dicapai pada 2024 mendatang.

“Ya memberikan semangat dan spirit pada provinsi Kalimantan Selatan, sehingga penanganan stunting diharapkan dapat turun sampai 20 persen dan pada 2024 nanti akan turun menjadi 14 persen,” katanya.
 
Acara Flash Mob dan Senam Serentak di seluruh indonesia di halaman kantor BKKBN Kalsel, pada Jum’at 11/1/2022 (Antara/Latif Thohir)

Ramlan menambahkan,  upaya percepatan penanganan stunting ini juga didukung oleh komitmen seluruh kepala daerah di zona stunting dan institusi terkait untuk menurunkan angka kasus tersebut.

“Penurunan stunting tersebut juga dipengaruhi oleh lima progress tematik yang diterapkan di kecamatan dan kabupaten/kota.

Ramlan merincikan 5 tematik tersebut antara lain, pendampingan terhadap keluarga, melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat desa dan kelurahan, penerapan Elektronik siap Nikah dan Hamil (Elsimil) dengan melakukan pendampingan kepada calon pengantin (Catin) yang mau menikah agar mengonsumsi zat penambah darah.

Sementara itu, kepada catin yang sangat kurus dengan kekurangan berat badan atau kurang energi kronik (KEK) disarankan mengonsumsi makanan yang bergizi.

Ramlan melanjutkan, di setiap kecamatan dilaksanakan lokakarya yang membahas tentang program Bangga Kencana dan membahas tentang penanganan stunting di tingkat kecamatan hingga ke desa.

Selain hal tersebut juga dilaksanakan rembuk stunting dan audit kasus stunting di tingkat kabupaten/kota.
 
Acara Flash Mob dan Senam Serentak di seluruh indonesia di halaman kantor BKKBN Kalsel, pada Jum’at 11/1/2022 (Antara/Latif Thohir)

Kasus stunting di Kalsel mencapai 30 persen (1.500 kasus), angka itu menempatkan Kalsel pada urutan ke-6 dari 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah kasus tertinggi.

Berdasarkan laporan BKKBN Kalsel, pada tahun 2022 petugas gabungan dari TPPS Kalsel berhasil menurunkan  kasus stunting dari 30 persen menjadi 20 persen.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022