Kotabaru,  (Antaranews Kalsel) - Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, menjalin kerja sama dengan Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk program cetak sawah baru seluas 1.000 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Kotabaru, Khairuddin di Kotabaru, Kamis, mengatakan program cetak sawah baru tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kotabaru.

"Pelaksanaan cetak sawah di lapangan dilakukan oleh Tim Denzipur Banjarbaru, sementara Dinas Pertanian Kotabaru mengambil bagian lain dari program tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan, biaya untuk cetak sawah baru dialokasikan dana Rp16 juta per hektare, belum termasuk biaya pengadaan benih, herbisida, dan pestisida.

"Denzipur menyiapkan areal persawahan lengkap dengan galangan, hingga bersih dan siap tanam," ujarnya.

Dia berharap dengan cetak sawah baru, mampu meningkatkan produktivitas padi 2,5 ton per ha, atau 2.500 ton untuk 1.000 hektare.

Sebelumnya, Komandan Kodim (Dandim) 1004 Kotabaru Letkol Inf Agus Supriono di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1004 Kotabaru, Kalimantan Selatan menyatakan pihaknya siap mensukseskan program cetak sawah baru seluas 1.000 hektare di daerah yang berjuluk "Bumi Saijaan".

"Ada beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan yang sudah melakukan kerja sama dengan TNI Angkatan Darat untuk cetak sawah baru," tuturnya.

Di antaranya, Kabupaten Kotabaru, dan Tabalong masing-masing target cetak sawah 1.000 hektare, Tapin, dan beberapa kabupaten lain di Kalsel.

Dia menuturkan, secara rinci tugas dan tanggungjawab TNI masih dirumuskan oleh kedua belah pihak, yakni, Dinas Pertanian dan pihak TNI AD.

"Tidak menutup kemungkinan Kodim akan ditunjuk sebagai koordinator sekaligus pengawas di lapangan, pelaksanaan program cetak sawah baru tersebut," ujarnya.

Agus mengemukakan, untuk mensukseskan program cetak sawah tersebut, pihaknya akan melibatkan masyarakat setempat untuk mengambil salah satu peran agar target perluasan lahan persawahan mendukung program ketahanan pangan yang diinginkan pemerintah dapat dicapai.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016