Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan mencanangkan pelajar peduli pemilu dengan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi kepada generasi muda di sekolah menengah atas (SMA) sederajat yang menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024.
"Pelajar yang pada 2024 nanti mempunyai hak suara begitu penting diberikan penguatan agar mereka memahami dan menyadari pentingnya arti pemilu bagi keberlangsungan roda pemerintahan bangsa ini," kata anggota KPU Kalsel Edy Ariansyah di Banjarmasin, Jumat.
Diakui dia, faktanya mayoritas dari pelajar menengah atas tidak mengetahui secara utuh apa itu pemilu dan bagaimana peran besar mereka terlibat di dalamnya turut menyukseskan.
Untuk itulah, KPU Kalsel berupaya mendorong lebih banyak generasi muda melek pemilu yang menjadi sistem demokrasi di negeri ini dalam memilih calon pemimpin di eksekutif dan wakil rakyat di lembaga legislatif.
"Kami membuka kelas-kelas pemilu di sekolah termasuk membuka kesempatan siswa untuk studi kunjungan ke kantor KPU sebagai kesadaran partisipatif seperti yang hari ini dilakukan SMAN 11 Banjarmasin," jelas Edy mengawaki Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kalsel.
Lebih lanjut diungkapkan dia, pemilih pemuda pada Pemilu 2024 mendatang yaitu gabungan generasi milenial dan generasi Z diprediksi mencapai 60 persen dari total seluruh daftar pemilih yang memiliki hak suara.
Angka tersebut dihitung dari 27,94 persen dari jumlah penduduk Indonesia hasil sensus 2020 merupakan generasi Z yaitu mereka yang lahir di rentang tahun 1997 hingga 2012 atau usia 10 hingga 25 tahun.
"Jadi elemen pemuda yang justru menentukan arah pemilu mendatang, baik generasi milenial maupun generasi Z harus sadar hal ini," ucap Edy.
Ratusan siswa SMAN 11 Banjarmasin melakukan kunjungan studi ke kantor KPU Kalsel di Banjarmasin dengan tema "Peran Teknologi Informasi dalam Demokrasi".
Nur Intan Afrida Sonia, siswi kelas XE SMAN 11 Banjarmasin mengaku senang bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru terkait pemilu.
"Ternyata kita juga bisa mengecek apakah terdaftar atau tidak sebagai pemilih hanya lewat aplikasi KPU di ponsel," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pelajar yang pada 2024 nanti mempunyai hak suara begitu penting diberikan penguatan agar mereka memahami dan menyadari pentingnya arti pemilu bagi keberlangsungan roda pemerintahan bangsa ini," kata anggota KPU Kalsel Edy Ariansyah di Banjarmasin, Jumat.
Diakui dia, faktanya mayoritas dari pelajar menengah atas tidak mengetahui secara utuh apa itu pemilu dan bagaimana peran besar mereka terlibat di dalamnya turut menyukseskan.
Untuk itulah, KPU Kalsel berupaya mendorong lebih banyak generasi muda melek pemilu yang menjadi sistem demokrasi di negeri ini dalam memilih calon pemimpin di eksekutif dan wakil rakyat di lembaga legislatif.
"Kami membuka kelas-kelas pemilu di sekolah termasuk membuka kesempatan siswa untuk studi kunjungan ke kantor KPU sebagai kesadaran partisipatif seperti yang hari ini dilakukan SMAN 11 Banjarmasin," jelas Edy mengawaki Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kalsel.
Lebih lanjut diungkapkan dia, pemilih pemuda pada Pemilu 2024 mendatang yaitu gabungan generasi milenial dan generasi Z diprediksi mencapai 60 persen dari total seluruh daftar pemilih yang memiliki hak suara.
Angka tersebut dihitung dari 27,94 persen dari jumlah penduduk Indonesia hasil sensus 2020 merupakan generasi Z yaitu mereka yang lahir di rentang tahun 1997 hingga 2012 atau usia 10 hingga 25 tahun.
"Jadi elemen pemuda yang justru menentukan arah pemilu mendatang, baik generasi milenial maupun generasi Z harus sadar hal ini," ucap Edy.
Ratusan siswa SMAN 11 Banjarmasin melakukan kunjungan studi ke kantor KPU Kalsel di Banjarmasin dengan tema "Peran Teknologi Informasi dalam Demokrasi".
Nur Intan Afrida Sonia, siswi kelas XE SMAN 11 Banjarmasin mengaku senang bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru terkait pemilu.
"Ternyata kita juga bisa mengecek apakah terdaftar atau tidak sebagai pemilih hanya lewat aplikasi KPU di ponsel," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022