Banjarmasin (Antaranews Kalsel) -Wakil Kepala Polresta Banjarmasin AKBP Wahyu Dwi ariwibowo Sik mengungkapkan, selama kurun waktu tiga bulan terakhir, sembilan nyawa manusia melayang atau meninggal dunia akibat tenggelam di wilayah Sungai Martapura Kota Banjarmasin.
"Sudah banyak orang meninggal dunia di sungai tersebut sehingga masyarakat diimbau agar berhati-hati saat beraktivitas di perairan itu," ucap Waka Polresta Banjarmasin AKBP Wahyu Dwi ariwibowo Sik di Banjarmasin, Rabu.
Dengan adanya berbagai macam kejadian di atas sungai dan memakan korban sehingga pada Rabu (23/3) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita Satpolair Polresta Banjarmasin, mengadakan forum silaturahmi warga sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perairan.
Dari forum tersebut nantinya bisa diketahui oleh warga banyaknya jumlah sungai di Banjarmasin untuk itu diperlukan kerjasama antar komunitas masyarakat untuk menjaga ketertiban di sungai.
Selain itu, masyarakat dalam forum itu diminta untuk membudayakan tidak buang sampah di sungai, saling menjaga dari gangguan Kamtibmas dan jadikan sungai zero gangguan Kamtibmas.
Waka Polresta yang saat itu di dampingan Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst kembali mengatakan, dalam rentang tiga bulan terakhir ini ssudah terjadi musibah dan ada sembilan orang korban tenggelam di sungai.
"Jangan terulang lagi kejadian seperti ini dan harus bisa dicegah dengan selalu berhati-hati, dan untuk keselamatan di perairan akan terus kami sosialisasikan ke masyarakat," tutur pria lulusan Akpol angkatan 1994 itu.
Wahyu juga mengatakan, di forum tersebut banyak dihadiri terutama dari Komunitas Kapal Wisata Siring Piere Tandean, relawan dari emergency gabungan, kemudian Komunitas masyarakat peduli sungai dan dari Sahabat Bekantan Indonesia hingga Basarnas.
"Semua komunitas yang hadir dalam acara tersebut dibekali ilmu pengetahuan tentang keselamatan di perairan dan menjadi mitra sadar Kamtibmas perairan. Agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata sungai," tuturnya saat di ruang Rupattama Polresta Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Sudah banyak orang meninggal dunia di sungai tersebut sehingga masyarakat diimbau agar berhati-hati saat beraktivitas di perairan itu," ucap Waka Polresta Banjarmasin AKBP Wahyu Dwi ariwibowo Sik di Banjarmasin, Rabu.
Dengan adanya berbagai macam kejadian di atas sungai dan memakan korban sehingga pada Rabu (23/3) pagi, sekitar pukul 09.00 Wita Satpolair Polresta Banjarmasin, mengadakan forum silaturahmi warga sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di wilayah perairan.
Dari forum tersebut nantinya bisa diketahui oleh warga banyaknya jumlah sungai di Banjarmasin untuk itu diperlukan kerjasama antar komunitas masyarakat untuk menjaga ketertiban di sungai.
Selain itu, masyarakat dalam forum itu diminta untuk membudayakan tidak buang sampah di sungai, saling menjaga dari gangguan Kamtibmas dan jadikan sungai zero gangguan Kamtibmas.
Waka Polresta yang saat itu di dampingan Kasat Polair Polresta Banjarmasin AKP Untung Widodo Sst kembali mengatakan, dalam rentang tiga bulan terakhir ini ssudah terjadi musibah dan ada sembilan orang korban tenggelam di sungai.
"Jangan terulang lagi kejadian seperti ini dan harus bisa dicegah dengan selalu berhati-hati, dan untuk keselamatan di perairan akan terus kami sosialisasikan ke masyarakat," tutur pria lulusan Akpol angkatan 1994 itu.
Wahyu juga mengatakan, di forum tersebut banyak dihadiri terutama dari Komunitas Kapal Wisata Siring Piere Tandean, relawan dari emergency gabungan, kemudian Komunitas masyarakat peduli sungai dan dari Sahabat Bekantan Indonesia hingga Basarnas.
"Semua komunitas yang hadir dalam acara tersebut dibekali ilmu pengetahuan tentang keselamatan di perairan dan menjadi mitra sadar Kamtibmas perairan. Agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam berwisata sungai," tuturnya saat di ruang Rupattama Polresta Banjarmasin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016