Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memasyarakatkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di seluruh sekolah SMP/SMA/sederajat di 130 sekolah melalui aksi "Bergizi".
Sekretaris Daerah (Sekda) H Said Ahmad Rabu (26/10) mengatakan, kegiatan aksi bergizi terdiri dari senam bersama, cuci tangan pakai sabun bersama para siswa, sarapan pagi bersama, minum tablet tambah darah dan pengisian aplikasi ceria bersama, dan dilanjutkan kampanye di media sosial.
"Seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara serentak sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri," ujarnya.
Pemkab Kotabaru menyambut baik kegiatan aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah ke setiap siswa.
Dikatakan, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%.
"Kepada guru-guru sekolah agar dapat memperhatikan dan menyimak cara pencegahan anemia," kata dia.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kotabaru diharapkan melakukan pencegahan anemia di usia dini.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Bappeda dan SKPD di lingkungan Pemkab Kotabaru bersama ketua organisasi profesi.
Kegiatan ini merupakan cara atau mencegahan untuk penyakit anemia di usia dini dan cara hidup sehat agar mencegah penyakit tersebut.
"Untuk mensukseskan kegiatan ini dilakukan penandatanganan di komitmen bersama implementasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di seluruh sekolah," ujarnya.
Sejalan dengan hasil intervensi tersebut, gerakan aksi bergizi diyakini menjadi salah satu upaya startegi dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi, juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan acara penandatanganan dari pencegahan anemia bersama gerakan masyarakat hidup sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Sekretaris Daerah (Sekda) H Said Ahmad Rabu (26/10) mengatakan, kegiatan aksi bergizi terdiri dari senam bersama, cuci tangan pakai sabun bersama para siswa, sarapan pagi bersama, minum tablet tambah darah dan pengisian aplikasi ceria bersama, dan dilanjutkan kampanye di media sosial.
"Seluruh sekolah diharapkan ikut melaksanakan kegiatan aksi bergizi secara serentak sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri," ujarnya.
Pemkab Kotabaru menyambut baik kegiatan aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah ke setiap siswa.
Dikatakan, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.
Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%.
"Kepada guru-guru sekolah agar dapat memperhatikan dan menyimak cara pencegahan anemia," kata dia.
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kotabaru diharapkan melakukan pencegahan anemia di usia dini.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Bappeda dan SKPD di lingkungan Pemkab Kotabaru bersama ketua organisasi profesi.
Kegiatan ini merupakan cara atau mencegahan untuk penyakit anemia di usia dini dan cara hidup sehat agar mencegah penyakit tersebut.
"Untuk mensukseskan kegiatan ini dilakukan penandatanganan di komitmen bersama implementasi gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) di seluruh sekolah," ujarnya.
Sejalan dengan hasil intervensi tersebut, gerakan aksi bergizi diyakini menjadi salah satu upaya startegi dalam meningkatkan kepatuhan konsumsi, juga merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan acara penandatanganan dari pencegahan anemia bersama gerakan masyarakat hidup sehat.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022