Pemerintah menginginkan pameran MTQN ke-29 di Kalimantan Selatan yang menampilkan berbagai produk UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk menjalin bisnis yang berkelanjutan.
"Pameran ini membuka peluang pasar, dan kita inginkan dapat terjalin kemitraan dagang antar daerah melalui MTQ Nasional ini," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani di Banjarmasin, Kamis.
Khususnya pelaku UMKM Kalsel, kata dia, harus bisa memanfaatkan kesempatan dalam acara yang menyerap ribuan orang ini. Pameran MTQN yang digabungkan dengan Expo Kalsel 2022 dan Halal Food Festival ini digelar dari 12-16 Oktober di Taman Bumi Cahaya Martapura.
"Prediksi kita bisa terjadi transaksi ekonomi mencapai Rp3 miliar-Rp5 miliar selama pameran," ujar koordinator pameran itu.
Selama dua hari ini, kata dia, beragam produk khas Kalsel dilaporkan diminati banyak orang dari berbagai daerah.
Produk UMKM Kalsel itu, kata dia, di antaranya ; kain sasirangan, ikan saluang kering, minum kasturi, jamu sari gading, kopi dan lainnya.
"Adapun kuliner yang juga sangat diminati kafilah yaitu Soto Banjar dan olahan patin," ujarnya.
Owner minuman kasturi endemik Kalsel Perryadhie mengaku saat pembukaan omset mencapai Rp1 juta atau telah terjual 100 botol lebih.
"Sudah ada 10 orang dari rombongan kafilah yang meminta kontak, kemungkinan ingin memesan produk kita," ujarnya di stan Halal Food Festival.
Tidak kalah ramai pengunjung, produk ikan saluang tepung juga dilirik oleh para pengunjung. Owner saluang, Helda Wati mengatakan meski omset di hari pertama Rp500 ribu, hingga kini sudah ada 40 lebih pengunjung yang meminta kartu namanya.
"Biasanya di akhir pameran banyak yang membeli ataupun memesan. Pembeli dari luar daerah, biasa buat oleh oleh untuk dibawa ke daerah masing-masing," ujarnya.
Kedua pelaku UMKM ini mengatakan siap untuk menerima pemesanan dari para kafilah seusai perayaan MTQN dan mengirimkan ke wilayah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pameran ini membuka peluang pasar, dan kita inginkan dapat terjalin kemitraan dagang antar daerah melalui MTQ Nasional ini," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani di Banjarmasin, Kamis.
Khususnya pelaku UMKM Kalsel, kata dia, harus bisa memanfaatkan kesempatan dalam acara yang menyerap ribuan orang ini. Pameran MTQN yang digabungkan dengan Expo Kalsel 2022 dan Halal Food Festival ini digelar dari 12-16 Oktober di Taman Bumi Cahaya Martapura.
"Prediksi kita bisa terjadi transaksi ekonomi mencapai Rp3 miliar-Rp5 miliar selama pameran," ujar koordinator pameran itu.
Selama dua hari ini, kata dia, beragam produk khas Kalsel dilaporkan diminati banyak orang dari berbagai daerah.
Produk UMKM Kalsel itu, kata dia, di antaranya ; kain sasirangan, ikan saluang kering, minum kasturi, jamu sari gading, kopi dan lainnya.
"Adapun kuliner yang juga sangat diminati kafilah yaitu Soto Banjar dan olahan patin," ujarnya.
Owner minuman kasturi endemik Kalsel Perryadhie mengaku saat pembukaan omset mencapai Rp1 juta atau telah terjual 100 botol lebih.
"Sudah ada 10 orang dari rombongan kafilah yang meminta kontak, kemungkinan ingin memesan produk kita," ujarnya di stan Halal Food Festival.
Tidak kalah ramai pengunjung, produk ikan saluang tepung juga dilirik oleh para pengunjung. Owner saluang, Helda Wati mengatakan meski omset di hari pertama Rp500 ribu, hingga kini sudah ada 40 lebih pengunjung yang meminta kartu namanya.
"Biasanya di akhir pameran banyak yang membeli ataupun memesan. Pembeli dari luar daerah, biasa buat oleh oleh untuk dibawa ke daerah masing-masing," ujarnya.
Kedua pelaku UMKM ini mengatakan siap untuk menerima pemesanan dari para kafilah seusai perayaan MTQN dan mengirimkan ke wilayah masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022