Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdakab Tanah Laut HM Mursyi mengatakan, pelatihan berbasis kompetensi merupakan kesempatan baik meningkatkan kemampuan dan sumber daya manusia (SDM) Tanah Laut.
"Pelatihan berbasis kompetensi ini dapat mensejajarkan, bahkan lebih baik dari SDM daerah lainnya, mengingat persaingan semakin ketat," ujarnya, pada Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III, di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Pelaihari, Rabu.
Menurut dia, saat ini jumlah SDM semakin banyak, sementara lahan pekerjaan semakin sedikit, maka perlu adanya pelatihan berbasis kompetensi.
"Keterampilan membuat roti dan kue, menjahit pakaian dan service sepeda motor injeksi adalah beberapa keterampilan masih sangat dibutuhkan saat ini," kata Mursyi.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tanah Laut Masturi mengungkapkan, pencampaian pelatihan sampai dengan September 2022, melebihi dari target 500 tenaga siap pakai.
"Untuk tahun sebelumnya juga selalu tercapai," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, per September 2022 Disnakerind Tanah Laut sudah mengirimkan pelatihan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di Semarang sebanyak enam orang.
"BLK Pelaihari juga sudah melaksanakan 12 paket pelatihan dengan total 192," ucapnya.
"Jenis pelatihan berbasis kompetensi tahap III berupa pelatihan pembuatan roti, kue, menjahit pakaian wanita dewasa dan service sepeda motor injeksi, total keseluruhan 48 peserta dan para instruktur pelatih dari BLK Pelaihari," tutupnya.
Pada pembukaan kegiatan tersebut juga diisi dengan pemasangan seragam secara simbolis kepada perwakilan peserta pelatihan oleh Staff Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdakab Tanah Laut HM Mursyi didampingi Kepala Disnakerid Tanah Laut Masturi.
Turut hadir Kepala Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Samarinda, Perwakilan Dandim 1009/TLA, Perwakilan Bappeda Tanah Laut, Perwakilan Camat Pelaihari, Perwakilan BPR Tanah Laut, Perwakilan HIPMI Tanah Laut, Para Instruktur BLK Pelaihari, Perwakilan BLK Balangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Pelatihan berbasis kompetensi ini dapat mensejajarkan, bahkan lebih baik dari SDM daerah lainnya, mengingat persaingan semakin ketat," ujarnya, pada Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III, di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Pelaihari, Rabu.
Menurut dia, saat ini jumlah SDM semakin banyak, sementara lahan pekerjaan semakin sedikit, maka perlu adanya pelatihan berbasis kompetensi.
"Keterampilan membuat roti dan kue, menjahit pakaian dan service sepeda motor injeksi adalah beberapa keterampilan masih sangat dibutuhkan saat ini," kata Mursyi.
Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerind) Tanah Laut Masturi mengungkapkan, pencampaian pelatihan sampai dengan September 2022, melebihi dari target 500 tenaga siap pakai.
"Untuk tahun sebelumnya juga selalu tercapai," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, per September 2022 Disnakerind Tanah Laut sudah mengirimkan pelatihan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di Semarang sebanyak enam orang.
"BLK Pelaihari juga sudah melaksanakan 12 paket pelatihan dengan total 192," ucapnya.
"Jenis pelatihan berbasis kompetensi tahap III berupa pelatihan pembuatan roti, kue, menjahit pakaian wanita dewasa dan service sepeda motor injeksi, total keseluruhan 48 peserta dan para instruktur pelatih dari BLK Pelaihari," tutupnya.
Pada pembukaan kegiatan tersebut juga diisi dengan pemasangan seragam secara simbolis kepada perwakilan peserta pelatihan oleh Staff Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Setdakab Tanah Laut HM Mursyi didampingi Kepala Disnakerid Tanah Laut Masturi.
Turut hadir Kepala Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Samarinda, Perwakilan Dandim 1009/TLA, Perwakilan Bappeda Tanah Laut, Perwakilan Camat Pelaihari, Perwakilan BPR Tanah Laut, Perwakilan HIPMI Tanah Laut, Para Instruktur BLK Pelaihari, Perwakilan BLK Balangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022