Haji Jamaludin Asaari (66 tahun), asal Bagan Serai, Perak, Malaysia, yang bolak balik Malaysia dan Indonesia, khususnya ke tanah Banjar, Kalimantan Selatan, semata ingin mengeratkan hubungan silaturahmi antara Banjar Malaysia dan Banjar Banua

Kedatangan terakhir Jamaludin Asaari beserta rombongan adalah ikut menghadiri perayaan peringatan hari jadi (Harjad) ke-496 Kota Banjarmasin, pada Selasa malam dan hari Rabu (27-28 Sep 2022 ) tadi.

Lelaki yang dilahirkan dari Bukit Merah, distrik Kerian, Negeri Perak, Malaysia tahun 1956 tersebut mengaku walau tinggal di tanah Melayu, tetapi perasaan dan hidup tetap mempertahankan budaya Banjar.

Bakisah, bapantun, dan batatangguhan, dan seni Banjar lainnya dikuasai oleh Pa Haji yang juga dikenal sebagai seorang guru (cikgu) serta pengelola pesantren di tanah sebe
Haji Jamaludin Asaari saa bersama wali kota Banjarmasin Ibnu Sina, pada malam festival sasirangan kaitan Harjad ke-496 Kota Banjarmasin.
rang tersebut.


Bahkan saking cintanya dengan suku Banjar, pa haji yang suka berpetualang tersebut juga ikut membentuk sebuah organisasi kumpulan suku Banjar di Malaysia, yang disebut Pertubuhan Banjar Malaysia (PMD) yang diorganisasi tersebut ia sebagai ahli majelis.

Menurut keturunan orang Kelua dan bapak ibunya pernah tinggal di Desa Handil Mangguruh, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaen Banjar tersebut, hubungan silaturahmi Banjar Malaysia harus terus dieratkan, agar budaya suku ini juga terus dipelihara di kedua belah pihak.

"Kami di Malaysia sendiri, walau berada di negeri Melayu tetapi tetap sehari hari menggunakan bahasa Banjar," tutur Pa Haji yang menguasai enam bahasa tersebut.

Enam bahasa yang dikuasai penghoby traveling ini selain bahasa Banjar, juga bahasa Indonesia, bahasa Melayu, Bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Thailand.

Tak heran lelaki yang mengaku selalu sehat wal afiat tersebut, suka jalan jalan atau traveling baik di dalam negeri Malaysia sendiri, dan Indonesia serta ke berbagai negara di luar negeri, termasuk Eropa.

 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022