Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) siap mengamankan "Rumah Banjar" atau Gedung DPRD provinsi setempat dari pengunjukrasa, Selasa (6/9/22) siang.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, aparat kepolisian dengan berbagai kelengkapan pengamanan sudah berada sekitar Rumah Banjar sejak pukul 10.00 Wita.

Sedangkan pengunjukrasa sesuai surat mereka ke DPRD Kalsel berada di Rumah Banjar untuk menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sekitar pukul 13.00 Wita atau sesudah shalat Zuhur.

Pengunjukrasa dengan massa 150 orang terdiri atas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel atau provinsi yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota tersebut.

Plt Sekretaris DPRD (Setwan) Kalsel Muhammad Jaini, SE, MAP, mengapresiasi kesiapsiagaan aparat kepolisian guna mencegah/menghindari hal-hal yang kemungkinan terjadi dari unjuk rasa.

"Kita berharap unjuk rasa atau penyampaian aspirasi berjalan aman dan damai/tidak menimbulkan permasalahan," katanya.
Aparat Kepolisian Daerah Kalsel tampak siap siaga mengamankan Gedung DPRD provinsi setempat dari pengunjukrasa, Selasa (6/9/22) siang. (Syamsuddin Hasan)

Sementara pada kesempatan terpisah di hari yang sama, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel H Ardiansyah SHut meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.

"Apalagi seperti situasi dan kondisi perekonomian sekarang sebaiknya pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM, karena akan menambah beban masyarakat," katanya melalui WA.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel H Ardiansyah. (Istimewa)


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022