Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Nuryadi mengungkapkan sebanyak 1.341 ruang kelas sekolah dasar negeri (SDN) di kotanya mengalami rusak ringan hingga berat.
"Ini lebih 50 persen dari total ruang kelas SDN yang ada di kota ini," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, total ruang kelas di kota ini sebanyak 2.341 unit, hanya 980 unit yang standar baik atau layak dari 208 SDN.
"Kalau yang rusak sedang itu ada 5 ruangan, yang rusak berat itu ada 15 ruangan, sisanya rusak ringan," tutur Nuryadi.
Dikatakan dia, upaya untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak ringan berat itu terus dilakukan, namun tetap dilakukan secara bertahap.
Sebab, kata dia, perbaikan satu unit kelas itu membutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni untuk kelas bangunan bertingkat sebesar Rp400 juta dan tidak bertingkat Rp350 juta.
"Bayangkan saja seribu lebih yang harus diperbaiki, APBD kita tidak mampu sekaligus," papar Nuryadi.
Baca juga: Imunisasi anak semakin gencar dilaksanakan Pemkot Banjarmasin
Bahkan pada tahun ini, ucap dia, anggaran daerah untuk perbaikan unit kelas yang rusak itu sebesar Rp2,3 miliar.
"Kita perbaiki yang skala prioritas tahun ini, khususnya yang ruang rusak berat," tutur Nuryadi.
Menurut dia, rata-rata ruang kelas yang rusak tersebut sudah berusia di atas 15 tahun.
"Sebagian juga karena banjir besar tahun 2020 lalu," katanya.
Untuk bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun ini, ucap Nuryadi, sebesar Rp9 miliar diperuntukkan bagi bangunan baru.
"Seperti membangun kelas inklusi, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan lapangan sekolah, tidak untuk perbaikan ruang kelas," ujarnya.
Baca juga: Warga Sungai Gampa Banjarmasin nikmati jalan mulus hasil TMMD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Ini lebih 50 persen dari total ruang kelas SDN yang ada di kota ini," ujarnya di Banjarmasin, Rabu.
Menurut dia, total ruang kelas di kota ini sebanyak 2.341 unit, hanya 980 unit yang standar baik atau layak dari 208 SDN.
"Kalau yang rusak sedang itu ada 5 ruangan, yang rusak berat itu ada 15 ruangan, sisanya rusak ringan," tutur Nuryadi.
Dikatakan dia, upaya untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak ringan berat itu terus dilakukan, namun tetap dilakukan secara bertahap.
Sebab, kata dia, perbaikan satu unit kelas itu membutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni untuk kelas bangunan bertingkat sebesar Rp400 juta dan tidak bertingkat Rp350 juta.
"Bayangkan saja seribu lebih yang harus diperbaiki, APBD kita tidak mampu sekaligus," papar Nuryadi.
Baca juga: Imunisasi anak semakin gencar dilaksanakan Pemkot Banjarmasin
Bahkan pada tahun ini, ucap dia, anggaran daerah untuk perbaikan unit kelas yang rusak itu sebesar Rp2,3 miliar.
"Kita perbaiki yang skala prioritas tahun ini, khususnya yang ruang rusak berat," tutur Nuryadi.
Menurut dia, rata-rata ruang kelas yang rusak tersebut sudah berusia di atas 15 tahun.
"Sebagian juga karena banjir besar tahun 2020 lalu," katanya.
Untuk bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun ini, ucap Nuryadi, sebesar Rp9 miliar diperuntukkan bagi bangunan baru.
"Seperti membangun kelas inklusi, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan lapangan sekolah, tidak untuk perbaikan ruang kelas," ujarnya.
Baca juga: Warga Sungai Gampa Banjarmasin nikmati jalan mulus hasil TMMD
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022