Perusahaan batubara PT Borneo Indobara (BIB) di Kabupaten Tanah Bumbu, membina warga kampung nelayan Desa Angsana Kecamatan Angsana untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif guna meningkatkan pendapatan dan memulihkan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Senior Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT BIB, Dindin Makinudin di Batulicin Ahad mengatakan, konsep pemberdayaan kampung nelayan dilakukan dengan memanfaatkan waktu luang selama mereka tidak melaut.

"Sesuai kalender musim, dalam satu tahun mereka melaut atau mencari ikan hanya enam bulan. Jadi enam bulan berikutnya mereka tidak dapat melaut akibat cuaca buruk ombak tinggi, air pasang dan angin kencang," katanya.

Selama tidak melaut, mereka ada yang menjadi buruh sawit, ada yang menjadi buruh bangunan dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, PT BIB memberdayakan mereka untuk pemanfaatan lahan tidur dan penataan pekarangan rumah untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

"Lahan itu ada yang ditanami cabe, buah-buahan , sayur mayur. Bahkan saat ini progres yang sudah dilakukan yakni penyemaian bibit lombok," ujar Dindin.

Dindin menjelaskan, untuk ibu-ibunya, PT BIB juga memberi pelatihan membuat olahan makanan bahan dasar ikan dan lobster yang ditangkap nelayan itu sendiri.

Agar program ini tetap bersinergi, pihak manajemen juga melakukan penataan kolam di Kampug Nelayan untuk budidaya dan pembibitan lobster. Tahap awal mereka menangkap lobster yang berukuran besar bukan untuk dijual, melainkan dijadikan bibit untuk budidaya.

"Ini adalah bukti serius PT BIB dalam membina dan menfasilitasi masyarakat Kampung Nelayan agar kegiatan mereka lebih produktif selama mereka tidak melaut," jelas Dindin.

Selain itu, perusahaan juga memfasilitasi nelayan melalui proses pembuatan rumpon ikan sebanyak 214 buah yang dilengkapi dengan titik kordinat yang tidak jauh dari pantai.

Hal itu mempermudah mereka yang dulunya melaut lebih jauh untuk mencari ikan, namun semenjak ada rumpon dan titik koordinat, sehingga untuk mendapatkan ikan saat melaut sudah dapat dipastikan pendapatannya. 

"Dengan adanya rumpon keuntungan nelayan juga semakin banyak, selain itu biaya operasional juga rendah dan juga rumpon itu bisa memperbaiki ekosistem bawah laut sehingga ikan akan merapat karena menjadi sarangnya ikan-ikan itu," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022