Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) berkolaborasi dengan Yayasan Bambu Indonesia memberikan pembinaan dan pelatihan pengolahan bambu di Pondok Pesantren Al Islam Desa Kambitin, Kabupaten Tabalong, sejak 31 Juni sampai 7 Agustus 2022.
Kegiatan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) sebagai kelanjutan kerjasama dari pelatihan Yayasan Bambu Indonesia yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat sejak 23 sampai 28 Mei 2022.
Pembinaan dan pelatihan bambu ini bertujuan mengembangkan konservasi air dengan penanaman bambu dan beberapa tahun kemudian bambu akan menghasilkan sumber air yang berguna untuk keberlangsungan usaha peternakan dan perikanan yang saat ini dijalankan Ponpes Al Islam.
Di sisi lain kegiatan ini juga akan meningkatkan kesejahteraan ponpes karena adanya penambahan usaha dengan mengembangkan kemampuan mebeler yang terbuat dari bahan dasar bambu.
Dalam kegiatan, selain tim Ponpes Al Islam, hadir pula perwakilan HSE Adaro, masyarakat Desa Balida dan Desa Gunung Riut, Kabupaten Balangan, binaan CSR PT Adaro Indonesia. Selama delapan hari para peserta diajarkan cara melakukan pembudidayaan, penanaman serta pembuatan bambu menjadi meubeler.
Perwakilan Yayasan Bambu Indonesia, Khoirudin, yang akrab disapa Kang Heru, mengatakan di Provinsi Kalimantan Selatan bambu sangat melimpah ruah, namun masih banyak masyarakat yang belum peduli dan diabaikan begitu saja.
“Syukur Alhamdulillah setelah mendapat pembinaan dan pelatihan masyarakat banyak yang peduli tentang bambu serta memanfaatkan khasiatnya,” ungkap Heru sebagai praktisi pembudidayaan bambu.
Lebih lanjut ia mengatakan bambu selain untuk bahan pengolahan meubeler juga efektif dalam konservasi sumber air dan penghasil oksigen yang besar.
Direktur Ponpes Al Islam Ustadz Rusdian mengungkapkan selain pelatihan pengolahan bambu, para peserta juga melakukan pengembangan penanaman bambu untuk revitalisasi tanah dalam mendapatkan sumber air bersih, khususnya untuk ternak.
“Di Pesantren Al Islam sendiri kekurangan pasokan air bersih, maka dari itu YABN berkomitmen memfasilitasi pembudidayaan bambu karena melihat potensi tanah yang luas dan memungkinkan,” jelas Rusdian.
Ia berharap pelatihan ini dapat menambah kreativitas para santri dan pembudidayaan bambu nantinya dalam memenuhi kebutuhan air bersih jangka panjang, khususnya di lingkungan pesantren Al Islam yang merupakan pesantren binaan dalam Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, pesantren Al Islam nantinya diminta menyimpan stok bahan bambu sampai akhir Agustus sehingga tetap dapat melanjutkan pengolahan kerajinan bambu.
Ini sebagai bentuk dukungan serta dorongan untuk melatih kemandirian santri demi terciptanya peningkatan kreativitas dan kesejahteraan yang juga merupakan tujuan program PASS.
“Selain kegiatan penanaman bambu, diharapkan setelah pelatihan para santri dapat membuat bambu menjadi aneka kerajinan seperti tangga, meja, kursi, dan gazebo,” pungkas PIC Program PASS YABN, Bambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegiatan ini bagian dari Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) sebagai kelanjutan kerjasama dari pelatihan Yayasan Bambu Indonesia yang berlokasi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat sejak 23 sampai 28 Mei 2022.
Pembinaan dan pelatihan bambu ini bertujuan mengembangkan konservasi air dengan penanaman bambu dan beberapa tahun kemudian bambu akan menghasilkan sumber air yang berguna untuk keberlangsungan usaha peternakan dan perikanan yang saat ini dijalankan Ponpes Al Islam.
Di sisi lain kegiatan ini juga akan meningkatkan kesejahteraan ponpes karena adanya penambahan usaha dengan mengembangkan kemampuan mebeler yang terbuat dari bahan dasar bambu.
Dalam kegiatan, selain tim Ponpes Al Islam, hadir pula perwakilan HSE Adaro, masyarakat Desa Balida dan Desa Gunung Riut, Kabupaten Balangan, binaan CSR PT Adaro Indonesia. Selama delapan hari para peserta diajarkan cara melakukan pembudidayaan, penanaman serta pembuatan bambu menjadi meubeler.
Perwakilan Yayasan Bambu Indonesia, Khoirudin, yang akrab disapa Kang Heru, mengatakan di Provinsi Kalimantan Selatan bambu sangat melimpah ruah, namun masih banyak masyarakat yang belum peduli dan diabaikan begitu saja.
“Syukur Alhamdulillah setelah mendapat pembinaan dan pelatihan masyarakat banyak yang peduli tentang bambu serta memanfaatkan khasiatnya,” ungkap Heru sebagai praktisi pembudidayaan bambu.
Lebih lanjut ia mengatakan bambu selain untuk bahan pengolahan meubeler juga efektif dalam konservasi sumber air dan penghasil oksigen yang besar.
Direktur Ponpes Al Islam Ustadz Rusdian mengungkapkan selain pelatihan pengolahan bambu, para peserta juga melakukan pengembangan penanaman bambu untuk revitalisasi tanah dalam mendapatkan sumber air bersih, khususnya untuk ternak.
“Di Pesantren Al Islam sendiri kekurangan pasokan air bersih, maka dari itu YABN berkomitmen memfasilitasi pembudidayaan bambu karena melihat potensi tanah yang luas dan memungkinkan,” jelas Rusdian.
Ia berharap pelatihan ini dapat menambah kreativitas para santri dan pembudidayaan bambu nantinya dalam memenuhi kebutuhan air bersih jangka panjang, khususnya di lingkungan pesantren Al Islam yang merupakan pesantren binaan dalam Program Adaro Santri Sejahtera (PASS).
Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, pesantren Al Islam nantinya diminta menyimpan stok bahan bambu sampai akhir Agustus sehingga tetap dapat melanjutkan pengolahan kerajinan bambu.
Ini sebagai bentuk dukungan serta dorongan untuk melatih kemandirian santri demi terciptanya peningkatan kreativitas dan kesejahteraan yang juga merupakan tujuan program PASS.
“Selain kegiatan penanaman bambu, diharapkan setelah pelatihan para santri dapat membuat bambu menjadi aneka kerajinan seperti tangga, meja, kursi, dan gazebo,” pungkas PIC Program PASS YABN, Bambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022