Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi berpendapat, PT Bangun Banua salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terselamatkan dari "mati suri" atau tetap keberadaannya.

Pendapat itu saat merima tamu dari provinsi tetangga atau anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) di ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP Perda) Dewan Kalsel, di Banjarmasin, Rabu (27/7/22).

"Semula Bangun Banua hampir mati suri. Tapi alhamdulilah dapat kami selamatkan melalui pergantian manajemen atau direksi," ujar wakil rakyat yang akrab dengan sapaan Paman Yani tersebut.

Paman Yani yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut mengatakan, seiring pergantian Direktur Utama (Dirut) Bangun Banua, BUMD milik pemerintah provinsi (Pemprov) itu terus bergerak maju

Sebagai contoh Bangun Banua kini mengembangkan seperti rencana pengerukan/pemanfaatan pasir pada alur Sungai Barito dan usaha lain, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

"Kita berharap, Bangun Banua ke depan bisa memberi kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD), tidak seperti masa-masa sebelumnya yang selalu mendapatkan suntikan dari APBD," tambahnya.

"Sedangkan BUMD milik Pemprov setempat yang selama ini banyak memberi kontribusi pada PAD, baru PT Bank Kalsel," demikian Paman Yani.

Sementara wakil rakyat dari "Bumi Tambun Bungai" atau "Isen Mulang" Kalteng terkesan dengan kegiatan DPRD Kalsel seperti sosialisasi peraturan daerah (Perda) serta Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022