Seorang konsultan penyusunan tata ruang Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, menyebutkan untuk meningkatkuan kota ini maka dalam menyusun tata ruang ke depan tentu akan mengandalkan poisisi kota atau letak geografisnya.

Hal tersebut di ketengahkan konsultan tata ruang, Jabir Zainuddin dalam kegiatan sosialisasi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Banjarmasin tahun 2021-2041 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di ruang kantor Kecamatan Banjarmasin Barat, Jalan Pangeran Mohammad Nor, Rabu.

Dalam kegiatan yang menghadirkan rokoh masyarakat Kecamatan Banjarmasin Barat, serta pegiat lingkungan hidup dan tokoh masyarakat tersebut, Jabir Zainuddin menyebutkan Banjarmasin minim sumber daya alam.

Banjarmasin tidak memiliki deposit pertambangan, tidak memiliki kekayaan hutan, serta sumber daya alam lainnya, kecuali memiliki posisi atau letak yang strategis di kawasan regional Kalimantan.

Kota Banjarmasin berada di muara Sungai Barito sehingga memungkinan sebagai pintu gerbang ke wilayah Kalimantan Tengah, Kota Banjarmasin juga berada di pertengan jalan lintas Kalimantan yang menghubungkan Kaltim, Kalsel, Kalteng, dan Kalbar hingga memiliki strategis yang ideal untuk menciptakan perdagangan dan jasa.
Saat sosialisasi (Antaranews Kalsel/Hasan Z)


Melihat poisisi itulah maka, dalam menyusun tata ruang kedepan tidak bisa melepaskan dari keunggulan poisisi itu, oleh karena itu dalam membangun kota kedepan harus dipikirkan bentuk kota yang memungkinkan memudahkan akses masuk baik darat, laut, sungai, dan  udara.

Selain itu isu yang seksi belakangan ini adalah mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai gerbang Pulau Kalimantan, pusat perkotaan ini metropolitan Banjarbakul dan penyangga rencana ibukota negara yang berkarakter dan berkelanjutan berdasarkan unggulan daerah, tambahnya.

Makanya dalam kebijakan RTRW dalam mewujudkan tujuan penataan ruang ada sembilan aitem, yakni sebagai pengambangan sistem pusat pelayanan, peningkatan akses transportasi antar pusat kegiatan, penyediaan prasarana dan sarana yang berwawasan lingkungan serta penataan sistem pengelolaan sumber daya air.

Selain itu pengembangan pemukiman sesuai dengan daya dukung lingkungan, pengembangan kawasan terbuka hijau, pengambangan pariwisata berbasis sungai, penataan sungai dengan memperhatikan fungsi sempadan, terkahir pengambangan pelabuhan , industri, perdagangan dan jasa secara terpadu.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022