Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mendukung proses percepatan dan perbaikan ekonomi Nasional Dalam rangka mempercepat perbaikan ekonomi nasional dengan mengikuti acara festival ekonomi keuangan digital (FEKD) 2022.
Kegiatan FEKD ini dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan diikuti oleh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu secara virtual yang diwakili oleh Asisten Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hj Mariani serta Asisten Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Rahmat Prapto Udoyo.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam sambutannya mengatakan, digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perekonomian di Indonesia.
Bahkan digitalisasi adalah penyelamat bangsa untuk keluar dari krisis pandemi COVID-19.
"Pada FEKD kali ini difokuskan ke program digitalisasi, sehingga dinilai mampu menyelamatkan ekonomi Nasional selama pandemi," kata Perry Jum,at.
Ia mengatakan, cepatnya akselerasi keuangan digital di dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce di tahun ini yang naik 31 persen atau mencapai Rp536 triliun, dimana uang elektronik tahun ini juga diperkirakan akan mencapai Rp360 triliun atau naik 18 persen.
Seluruh layanan digital perbankan tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp51.000 triliun.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter juga terus mendukung sistem pembayaran digitalisasi, bahkan tahun lalu BI telah meluncurkan digitalisasi pembayaran jalan tol dan untuk transaksi ritel.
Sebelum pandemi COVID-19, BI juga telah meluncurkan blue print digitalisasi sistem pembayaran Indonesia.
"Dalam lima tahun ini, BI telah merubah beberapa sistem pembayaran menjadi digital. Capaian BI dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran, tercermin dari tercapainya 18,7 juta merchant yang terhubung dalam QRIS atau lebih dari target BI yang sebesar 15 juta merchant," ujaranya.
Pengguna QRIS 89 persen, salah satunya adalah UMKM. "Dan tahun ini Insya Allah tercapai 30 juta pengguna dan tiga tahun ke depan 65 juta UMKM sudah beralih menggunakan sistem digital," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegiatan FEKD ini dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan diikuti oleh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu secara virtual yang diwakili oleh Asisten Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hj Mariani serta Asisten Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Rahmat Prapto Udoyo.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam sambutannya mengatakan, digitalisasi telah melahirkan berbagai peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perekonomian di Indonesia.
Bahkan digitalisasi adalah penyelamat bangsa untuk keluar dari krisis pandemi COVID-19.
"Pada FEKD kali ini difokuskan ke program digitalisasi, sehingga dinilai mampu menyelamatkan ekonomi Nasional selama pandemi," kata Perry Jum,at.
Ia mengatakan, cepatnya akselerasi keuangan digital di dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce di tahun ini yang naik 31 persen atau mencapai Rp536 triliun, dimana uang elektronik tahun ini juga diperkirakan akan mencapai Rp360 triliun atau naik 18 persen.
Seluruh layanan digital perbankan tahun ini diperkirakan naik menjadi Rp51.000 triliun.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter juga terus mendukung sistem pembayaran digitalisasi, bahkan tahun lalu BI telah meluncurkan digitalisasi pembayaran jalan tol dan untuk transaksi ritel.
Sebelum pandemi COVID-19, BI juga telah meluncurkan blue print digitalisasi sistem pembayaran Indonesia.
"Dalam lima tahun ini, BI telah merubah beberapa sistem pembayaran menjadi digital. Capaian BI dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran, tercermin dari tercapainya 18,7 juta merchant yang terhubung dalam QRIS atau lebih dari target BI yang sebesar 15 juta merchant," ujaranya.
Pengguna QRIS 89 persen, salah satunya adalah UMKM. "Dan tahun ini Insya Allah tercapai 30 juta pengguna dan tiga tahun ke depan 65 juta UMKM sudah beralih menggunakan sistem digital," pungkasnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022