Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Rumah sakit umum daerah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menangani ratusan pasien terserang penyakit demam berdarah maupun menderita gejala penyakit tersebut.


Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Banjarbaru Muhammad Firmansyah di Banjarbaru, Senin, mengatakan jumlah pasien yang mencapai ratusan orang terdata sejak awal Januari 2016.

"Jumlah pasien terdata sejak 1-31 Januari 2016 sebanyak 107 orang dan menjalani rawat inap di rumah sakit," ujarnya didampingi Kepala Bidang Pelayanan Noor Ifansyah.

Ia mengatakan, seratus lebih pasien yang menjalani rawat inap di ruang "Merak" terdiri dari pasien Demam Berdarah Dengu 91 orang dan Demam Dengue atau gejala 16 orang.

Dijelaskan Noor Ifansyah, seluruh pasien mendapat perawatan medis yang disesuaikan kondisi kesehatan dan fisiknya saat dilarikan ke rumah sakit pemerintah itu.

"Seluruh pasien dirawat sesuai kondisi kesehatan dan fisiknya selama berada di ruang perawatan. Bagi yang pulih dan dinyatakan sembuh, maka diperbolehkan pulang," ucapnya.

Menurut dia, selama menjalani perawatan medis, tidak satu orang pun pasien yang meninggal dunia dan rata-rata diperbolehkan pulang setelah kondisinya pulih.

"Tidak ada pasien demam berdarah yang meninggal dunia. Seluruhnya ditangani sesuai standar perawatan dan bagi yang kondisinya sudah pulih diperbolehkan pulang," ungkapnya.

Kepala ruang "Merak" Titin Lismiati mengatakan, jumlah pasien demam berdarah maupun hanya mengalami demam dengue datang silih berganti sehingga petugas medis kewalahan.

"Memang, kedatangan pasien tidak banyak dan berbarengan namun tetap membuat petugas medis kewalahan karena datangnya silih berganti dan harus cepat ditangani," ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya melayani seluruh pasien demam berdarah meski pun ruangan terbatas termasuk tenaga medis yang jumlahnya tidak seimbang dibanding pasien.

"Pasien ditangani di ruangan yang tersedia dan petugas medis juga telah ditambah sehingga bisa melayani banyaknya pasien yang menjalani perawatan," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016