Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor meminta semua aktif mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan karena tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga menimbulkan bencana asap mengganggu kesehatan.
Gubernur menyampaikan penekanan itu saat cek kesiapan pasukan siaga bencana asap di halaman kantor Sekdaprov Kalsel di Kota Banjarbaru Senin.
Dikatakan dia, jika tidak diwaspadai sejak dini, kebakaran hutan dan lahan bisa tidak terkendali sebagaimana waktu lalu yang tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, menggangu kesehatan, tapi asap pekat yang ditimbulkannya menghambat transportasi dan lainnya.
Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel, menekankan semua pihak harus berperan aktif dalam mencegah pemicu timbulnya kebakaran hutan dan lahan, baik dengan cara penyuluhan, kampanye, sosialisasi dan penegakan hukum.
Harus dipastikan juga, kata dia, kekuatan pasukan dan keterampilan dalam penggunaan alat untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dia pun mengharapkan Kepolisian, TNI, jajaran pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pelaku usaha, mampu menyatukan kekuatan, saling bekerjasama dan selalu berkoordinasi dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
“Peliharalah hutan di Kalsel dari kebakaran. Sungguh hutan kita adalah paru-paru dunia. Membiarkan hutan kita terbakar, sama saja artinya kita membiarkan kerusakan lingkungan," ucap gubernur.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel sudah menetapkan status siaga kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai 15 Juni – 15 Nopember 2022 sebagai tindak lanjut rilis BMKG yang menyebutkan bahwa musim kemarau terjadi mulai Juli dan puncaknya Agustus mendatang.
Pemprov Kalsel sudah menyampaikan surat edaran kepada bupati/wali kota se-Kalsel untuk antisipasi karhutla dan pada tanggal 31 Mei 2022 dilakukan rapat koordinasi antisipasi karhutla di Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.
Kepala Bidang Penaggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Syahruddin menyebutkan, sampai saat ini sudah ada tiga kabupaten/kota yang ditetapkan berstatus siaga karhutla, yakni Kabupaten Tapin, Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru.
Baca juga: Pemkab HSS rakor antisipasi dan kesiapsiagaan Karhutla
Baca juga: Tapin siaga Karhutla
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Gubernur menyampaikan penekanan itu saat cek kesiapan pasukan siaga bencana asap di halaman kantor Sekdaprov Kalsel di Kota Banjarbaru Senin.
Dikatakan dia, jika tidak diwaspadai sejak dini, kebakaran hutan dan lahan bisa tidak terkendali sebagaimana waktu lalu yang tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, menggangu kesehatan, tapi asap pekat yang ditimbulkannya menghambat transportasi dan lainnya.
Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel, menekankan semua pihak harus berperan aktif dalam mencegah pemicu timbulnya kebakaran hutan dan lahan, baik dengan cara penyuluhan, kampanye, sosialisasi dan penegakan hukum.
Harus dipastikan juga, kata dia, kekuatan pasukan dan keterampilan dalam penggunaan alat untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dia pun mengharapkan Kepolisian, TNI, jajaran pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para pelaku usaha, mampu menyatukan kekuatan, saling bekerjasama dan selalu berkoordinasi dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
“Peliharalah hutan di Kalsel dari kebakaran. Sungguh hutan kita adalah paru-paru dunia. Membiarkan hutan kita terbakar, sama saja artinya kita membiarkan kerusakan lingkungan," ucap gubernur.
Sebelumnya, Pemprov Kalsel sudah menetapkan status siaga kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai 15 Juni – 15 Nopember 2022 sebagai tindak lanjut rilis BMKG yang menyebutkan bahwa musim kemarau terjadi mulai Juli dan puncaknya Agustus mendatang.
Pemprov Kalsel sudah menyampaikan surat edaran kepada bupati/wali kota se-Kalsel untuk antisipasi karhutla dan pada tanggal 31 Mei 2022 dilakukan rapat koordinasi antisipasi karhutla di Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.
Kepala Bidang Penaggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Syahruddin menyebutkan, sampai saat ini sudah ada tiga kabupaten/kota yang ditetapkan berstatus siaga karhutla, yakni Kabupaten Tapin, Barito Kuala, dan Kota Banjarbaru.
Baca juga: Pemkab HSS rakor antisipasi dan kesiapsiagaan Karhutla
Baca juga: Tapin siaga Karhutla
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022