Dalam gelaran Festival Loksado yang diawali dengan kegiatan fun trekking, kemudian dilanjutkan dengan Festival Mahumbal yang dibuka Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Efran.
Ia mengatakan, dalam Festival Loksado di hari kedua dilaksanakan Festival Mahumbal, yaitu kegiatan yang memang untuk mengangkat budaya dalam hal mengolah kuliner atau makanan khas Loksado. Mahumbal adalah tradisi memasak di alam terbuka, tanpa peralatan masak seperti panci, tapi menggunakan daun lalu dimasukkan ke batang bambu dan dibakar.
Baca juga: 35 tim sudah mendaftar di Festival Loksado
"Kegiatan ini juga dilombakan diikuti oleh semua perwakilan desa, dan pihak-pihak yang memang ikut pada kegiatan ini dan terbagi dalam 14 tim," katanya, Sabtu (25/6) kemarin.
Dijelaskan dia, tujuannya bukan ingin siapa yang menang, tetapi lebih ingin melestarikan budaya mahumbal masyarakat Loksado, yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten HSS.
Untuk ke depannya pihaknya akan terus mengembangkan rangkaian Festival Loksado, ini dalam rangka mendukung dan meningkatkan pariwisata yang ada di daerah.
Baca juga: Puncak kemeriahan Festival Loksado 2022 ditutup Bamboo Rafting
Sama dengan gelaran Festival Loksado tahun-tahun sebelumnya, Festival Loksado 2022 juga diisi beragam kegiatan, seperti atraksi budaya, fun trekking, pagelaran musik, mahumbal, dan puncaknya Festival Bamboo Rafting mengarungi Sungai Amandit Loksado.
Event Festival Loksado ini mampu menarik minat para wisatawan, tidak hanya dari lokal atau seputar Provisi Kalimantan Selatan, tetapi juga wisatawan nasional, maupun internasional.
Baca juga: 30 atlet dan pelatih berprestasi HSS terima voucher tahap II
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Ia mengatakan, dalam Festival Loksado di hari kedua dilaksanakan Festival Mahumbal, yaitu kegiatan yang memang untuk mengangkat budaya dalam hal mengolah kuliner atau makanan khas Loksado. Mahumbal adalah tradisi memasak di alam terbuka, tanpa peralatan masak seperti panci, tapi menggunakan daun lalu dimasukkan ke batang bambu dan dibakar.
Baca juga: 35 tim sudah mendaftar di Festival Loksado
"Kegiatan ini juga dilombakan diikuti oleh semua perwakilan desa, dan pihak-pihak yang memang ikut pada kegiatan ini dan terbagi dalam 14 tim," katanya, Sabtu (25/6) kemarin.
Dijelaskan dia, tujuannya bukan ingin siapa yang menang, tetapi lebih ingin melestarikan budaya mahumbal masyarakat Loksado, yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten HSS.
Untuk ke depannya pihaknya akan terus mengembangkan rangkaian Festival Loksado, ini dalam rangka mendukung dan meningkatkan pariwisata yang ada di daerah.
Baca juga: Puncak kemeriahan Festival Loksado 2022 ditutup Bamboo Rafting
Sama dengan gelaran Festival Loksado tahun-tahun sebelumnya, Festival Loksado 2022 juga diisi beragam kegiatan, seperti atraksi budaya, fun trekking, pagelaran musik, mahumbal, dan puncaknya Festival Bamboo Rafting mengarungi Sungai Amandit Loksado.
Event Festival Loksado ini mampu menarik minat para wisatawan, tidak hanya dari lokal atau seputar Provisi Kalimantan Selatan, tetapi juga wisatawan nasional, maupun internasional.
Baca juga: 30 atlet dan pelatih berprestasi HSS terima voucher tahap II
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022