Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, dan Desa Anjir Pasar Kota II, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), menjadi Kawasan Desa Percontohan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MDKM).

Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPPMDDTT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) Luthfiyah Nurlela me-launching Program MDKM di Balai Desa Karang Indah, Sabtu (25/6/2022) siang. 

Peluncuran atas kerjasama BPPMDDTT Banjarmasin dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu dilaksanakan guna memberikan kesempatan kepada mahasiswa memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan yang dimiliki bekerjasama dengan para pemangku kepentingan di lapangan.

Kepala BPPMDDTT Banjarmasin Budi Rustanto mengatakan, tahap awal ini program MBKM diikuti 83 mahasiswa terdiri atas Fakultas Hukum 12 orang, Fakultas Teknik 11 orang, serta Keguruan dan Ilmu Pendidikan 60 orang. 

Sedangkan ruang lingkup kegiatan, sebut dia,  berupa studi membangun desa, KKN tematik, riset independen, asistensi mengajar, magang serta pertukaran data dan informasi. 

Rustanto menambahkan, tujuan digelarnya kegiatan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan, serta membantu percepatan pembangunan desa.

Sementara, Kepala BPPMDDTT Kemendes PDTT Luthfiyah Nurlela mengutarakan, Kemendes-PDTT mempunyai Forum Pertides (Perguruan Tinggi untuk Desa) yang anggotanya lebih 100 perguruan tinggi negeri dan swasta, salah satunya ULM. 

Dia menyatakan, selain program MDKM juga terdapat Program RPL Desa dan kini sudah berjalan. Di sini terdapat sekitar 1.200 mahasiswa yang belum S1 berasal dari kades, perangkat desa, pengelola BUMDes, kader pemberdayaan masyarakat, anggota LKD, BPD dan tenaga pendamping profesional yang mengikutinya.

Terhadap Program RPL, terangnya, hanya membutuhkan waktu sekitar dua tahun karena pengalaman bisa dinilai sekitar 50 persen dari jumlah SKS yang diambil. 
Terkait Program MDKM, Luthfiyah menitipkan kepada para kades, camat, bupati juga para perangkat desa lainnya untuk bisa membimbing para mahasiswa agar kegiatan yang direncanakan bisa terlaksana sesuai harapan.

Terpisah, Bupati Batola Hj Noormiliyani AS menyambut gembira dan bersyukur terpilihnya dua desa di wilayahnya sebagai daerah percontohan Program MDKM. 

“Merupakan suatu kehormatan sekaligus kebahagiaan bagi kami dijadikan sebagai desa percontohan yang manfaatnya sangat luas selain mempererat hubungan antar kelembagaan juga berpengaruh terhadap peningkatan pembangunan,” katanya. 

Untuk itu kepada semua pihak terkait, mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini, mengharapkan peran aktif para pihak terlibat, seperti PMD dan Disnakertrans Batola, untuk memaksimalkan sinergitas, tugas dan fungsi dengan Kemendes PDTT, sehingga dapat menyamakan cara pandang serta peran maksimal sesuai kewenangan.

Noormiliyani mengutarakan, Anjir Pasar ditetapkan sebagai pusat kegiatan lokal promosi dengan fungsi pusat pengembangan hasil pertanian. Selain itu kawasan transmigrasi di Batola, Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru, ditetapkan sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM) sejak 2006 oleh Kemenakertrans.

Wakil Rektor IV ULM Banjarmasin  H Yudhi Firmanul Arifin menambahkan, dalam program MDKM saat ini mahasiswa tak harus di kampus namun bisa berselancar saja dengan berkuliah di dalam negeri maupun luar negeri dengan mengambil mata kuliah di kampus mana saja.
 
Dia berharap,  program MDKM ini bisa terus berkembang bukan hanya di dua desa yang ada sekarang namun juga menyebar ke berbagai desa lainnya. 

“Mahasiswa melakukan hal yang sama untuk desa-desa lainnya, sehingga bisa membantu pengembangan berbagai bentuk pembangunan,” tutupnya.

Baca juga: Penanganan kemiskinan program prioritas Kabupaten Barito Kuala
Baca juga: Ponpes Al-Mujahidin juara Liga Santri Piala KSAD

 

Pewarta: Arianto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022