Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - DPRD Kota Banjarmasin yang meminta juru pemantau jentik (Jumantik) agar intensif datang ke daerah pinggiran menyusul kian mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kalimantan Selatan.


"Tim Jumantik yang menjadi ujung tombak harus bisa intensif mensosialisasikan bahaya dan bagaimana menghindari terjangkit DBD kemasyarakat saat ini, utamanya di daerah pinggiran yang masyarakatnya kurang mengetahui informasi," ujar anggota DPRD Kota Banjarmasin Sri Darma, Minggu.

Politisi Golkar itu menyatakan, penting pengetahuan masyarakat daerah pinggiran diberi pengayaan tentang bahaya mematikannya penyakit dari nyamuk Aedes aegypti ini, termasuk gejalanya, agar kesiap siagaan mereka memberi pertolongan tidak sampai terlambat.

"Termasuk juga mereka harus diberi tahu kemana harus membawa warganya yang apabila sampai terkena gejala DBD ini, puskesmas terdekat atau harus kerumah sakit," tutur ketua komisi IV itu.

Dia mengatakan, penanganan terhadap kewaspadaan penyakit DBD yang dilakukan pemerintah daerahnya ini, yakni, dinas kesehatan sudah cukup bagus bisa menekan angka korban DBD memasuki awal tahun ini, di mana peran tim Jumantik juga dirasanya cukup banyak berbuat.

"Maksud kita tim Jumantik ini tidak hanya intensif di wilayah komplek-komplek datangnya, tapi lebih banyak ke warga kita yang berada di daerah pinggiran seperti daerah Mantuil, Banjarmasin Selatan atau Alalak daerah Banjarmasin Utara," bebernya.

Sri Darma juga mengharapkan, pemerintah kota bisa menyiarkan kewaspadaan pada masa saat ini di media-media massa tentang waspada DBD pada musim penghujan ini, di mana harus dilakukan berulang demi kewaspadaan masyarakat tidak akan lengah.

"Kita berharap tahun ini jangan sampai ada korban jiwa akibat DBD ini di daerah kita, sebab tahun lalu sudah ada," tuturnya.

Menurut dia, angka penemuan kasus DBD di daerah ini yang mengalami penurunan signifikan dari tahun lalu per Januari, bahkan terendah se Kalsel adalah sebuah kemajuan.

"Sebab dari informasinya, untuk se Kalsel selama Januari ini sudah 11 korban jiwa akibad DBD ini, bahkan yang positif terjangkit jumlahnya hampir seribu, ini sebuah keperihatinan kita sebagai warga," ujarnya.

Dia pun mengharapkan, warga intensif melakukan gotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing, dan mengubur tempat-tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

"Tim Jumantik juga harus banyak memberikan bubuk abate kemasyarakat, agar bibit-bibit nyamuk bisa dimatikan," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016