Yandi Aulia Rahman, seorang millennial muda asal Desa Telaga Langsat, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), yang menjiwai dunia pertanian.

Dari hasil karyanya telah terhampar luas kebun pepaya jenis California yang tumbuh subur dengan buah yang sangat lebat. Sosok yang akrab disapa Yandi saat ini menjadi sosok petani milineal inspirasi kaum muda di daerah yang menyukai pertanian.

"Kami bangga akan apa yang dihasilkan oleh millennial muda tersebut hari ini, dan langsung melihat kebun pepaya California tersebut sekaligus ikut memanen buahnya," kata Bupati HSS, H Achmad Fikry, Rabu (22/6).

Kebun ini dikelola dengan inovasi dalam artian tidak terlalu tergantung dengan orang lain, seperti pupuk kandangnya dari hasil kotoran peternakan sendiri. Sedangkan untuk pemasaran ia punya toko langsung di Kandangan.
 
Kunjungan Bupati HSS, H Achmad Fikry di kebun Pepaya Calipornia dan
cabe di Telaga Langsat. (Antara/HO-Prokopim Setda HSS)


Baca juga: Dinas Pertanian HSS kembangkan padi apung di lokasi wisata

Ia bersyukur dengan adanya perkebunan seperti ini, maka kebutuhan akan buah pepaya terpenuhi dengan hasil dari Telaga Langsat, apalagi jenis pepaya yang ditanam disenangi orang, yaitu pepaya California.

Petani milineal Yandi mengatakan menjadi seorang petani di usia muda tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan orang tua, yang juga berprofesi sebagai petani.

"Dari sanalah saya tumbuh dalam jati diri untuk membangun dunia pertanian, dan akhirnya langsung turun berkecimpung dalam dunia pertanian dengan menanam sayur-sayuran seperti cabe, tomat, pare dan lainnya," katanya.

Menurut dia, apa yang dilakukan juga berimbas bagi petani millenial yang ada di seputaran desanya, anak-anak muda mulai suka dengan dunia pertanian.

Ia menjamin regenerasi petani di Desa Telaga Langsat akan aman, karena sudah tersusun dari yang tua-tua sampai yang muda, dari umur 17 tahun sudah berminat di bidang pertanian.

Untuk kebun pepaya California yang ditanam bersama Kelompok Tani “Berkat Subur”, pihaknya ingin mencoba sebuah terobosan dari yang hanya menanam jenis sayuran beralih ke buah-buahan, lalu dipilihlah untuk menanam pepaya jenis California.
 
Kunjungan Bupati HSS, H Achmad Fikry di kebun Pepaya Calipornia
dan cabe di Telaga Langsat. (Antara/HO-Prokopim Setda HSS)


Baca juga: Distan HSS : Pembersihan Sungai Wawaran, Angkinang memerlukan alat berat

"Akhirnya terbukti dari luasan tanah sekitar enam borongan, dengan populasi sekitar dua ratus pohon dalam satu kali panen bisa menghasilkan satu ton buah pepaya," katanya.

Menurut dia, jika dikalkulasikan harga saat ini untuk harga langsung dijual di kebun Rp5.500 per kilogram, dan kalau dikirim ke luar provinsi menjadi Rp6 ribu per kilogram. Kalau dijual eceran dengan buah kualitas terbaik dengan harganya Rp10 ribu per kilogram.

Untuk perawatannya dijelaskannya tidak terlalu sulit tinggal d kasih pupuk organik saja, maka akan terus berbuah. Hanya saja yang perlu diperhatikan ketika awal-awal tanam perlu perhatian untuk menyuburkannya.

Dalam kesempatan kunjungan ini, Bupati HSS didampingi Kepala Dinas Pertanian Muhammad Noor, selain melihat kebun pepaya juga menyempatkan untuk melihat kebun cabe yang tidak jauh dari lokasi awal.

Baca juga: Hewan kurban HSS diproyeksi aman dan cukup dengan jumlah 542 ekor
 
Kunjungan Bupati HSS, H Achmad Fikry di kebun Pepaya Calipornia dan cabe
di Telaga Langsat. (Antara/HO-Prokopim Setda HSS)

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022