Head of Equity Derivatives PT RHB Sekuritas Indonesia Kenneth Zhao menilai produk investasi Structured Warrant atau Waran Terstruktur yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini dinilai dapat memberi banyak keuntungan untuk investor, khususnya investor yang ingin melakukan diversifikasi portofolio.
Investor akan dimudahkan ketika ingin melakukan diversifikasi portofolio karena nominal pembelian Waran Terstruktur lebih terjangkau jika dibandingkan dengan membeli saham utamanya.
Menurut Kenneth, pergerakan harga dari Waran Terstruktur (call) sejatinya akan mengikuti pergerakan dari saham dasarnya, sehingga sangat mudah bagi investor untuk memantau pergerakan harga dari Waran Terstruktur-nya.
"Singkatnya, ada beberapa keuntungan bagi investor Waran Terstruktur, yaitu modal investasi yang lebih rendah, memanfaatkan efek pengungkit (leverage), kerugian terbatas (sebesar modal awal), terdapat liquidity provider (memastikan ketersediaan likuiditas di pasar), serta pembayaran tunai pada saat jatuh tempo (jika Waran Terstruktur in-the-money)," ujar Kenneth dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Meski berpotensi memberi banyak keuntungan, Kenneth tetap mengingatkan kepada investor untuk cerdas dalam memilih aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi.
Menurut dia, BEI sebagai penyelenggara perdagangan pasar modal, tentunya selalu berusaha menyediakan produk yang aman dan bermanfaat bagi investor.
Baca juga: Telkom berhasil menarik investor asing
"Waran Terstruktur adalah produk dengan tingkat return dan risiko yang tinggi. Walaupun sepertinya produk ini menarik perhatian bagi banyak investor, namun ini belum tentu sesuai dengan profil risiko investor secara umum. Bertransaksilah sesuai dengan profil risiko dan investor disarankan untuk memahami produk Waran Terstruktur terlebih dahulu sebelum mulai melakukan investasi," kata Kenneth.
Sementara itu, sebagai salah satu penerbit Waran Terstruktur, Kenneth mengatakan pihaknya sangat senang dapat berpartisipasi dalam peluncuran produk terbaru dari BEI tersebut.
Ia pun optimistis, dengan tingginya pertumbuhan baik dari sisi jumlah investor maupun pertumbuhan pasar waran, tentu saja menarik perhatian untuk dapat menawarkan Waran Terstruktur di BEI.
"Sebagai informasi, secara year-on-year perputaran dana (turnover) Waran Terstruktur di Bursa Malaysia sekitar +2 persen, sementara di Bursa Thailand sekitar +10 persen. Dengan angka inilah kami sangat yakin dan optimis terhadap Bursa Indonesia. Jika di Indonesia Waran Terstruktur mampu mendapatkan perputaran pasar sebesar +1 persen hingga 2023, maka nominal itu bisa mencapai + Rp33,03 triliun," .
berita sebelumnya, Transformasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom untuk menjadi digital telco semakin memperlihatkan hasil yang baik dan menjadi daya tarik bagi investor, tidak hanya lokal tapi juga asing.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Telkom saat ini terus mempercepat transformasi dan penataan portofolio demi "value creation" yang optimal bagi TelkomGroup, stakeholder serta bangsa dan negara.
"Ketertarikan investor yang kian meningkat terhadap saham Telkom dapat menjadi salah satu parameter bahwa apa yang dilakukan saat ini sudah pada jalur yang tepat. Kami optimistis langkah transformasi ini akan memberikan dampak positif yang lebih banyak lagi," ujar Ririek dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (21/11).
Baca juga: Sistem kabel laut JaSuKa telah selesai diperbaiki lebih cepat
Keberhasilan implementasi IPO Mitratel memberikan semangat bagi Telkom untuk terus berkomitmen melakukan transformasi perusahaan, di mana salah satu milestone berikutnya adalah unlock value bisnis data center TelkomGroup. Seluruh upaya ini dilakukan untuk memperkuat peran TelkomGroup dalam pengembangan ekosistem digital.
Beberapa hari terakhir, harga saham Telkom mengalami peningkatan, di mana di dalamnya termasuk investor asing yang pada hari Jumat melakukan transaksi pembelian dengan total lebih dari Rp780 miliar. Pencapaian ini tidak lepas dari minat investor terhadap Telkom yang cukup besar dikarenakan kinerjanya yang memuaskan sepanjang tahun 2021 serta penawaran saham perdana (Initial Public Offering) Mitratel, anak usaha Telkom yang mendapatkan minat sangat besar dari para investor.
Hingga tengah tahun pertama 2021, Telkom mencatat kinerja perusahaan yang positif dengan pertumbuhan laba bersih hingga double digit. Diproyeksikan kinerja positif ini akan berlanjut hingga kuartal ketiga yang diperkirakan akan diumumkan pada minggu terakhir November 2021.
Selain itu, Telkom melalui anak usahanya juga berhasil melakukan investasi pada startup yang dapat memberikan synergy value dan capital gain bagi perusahaan, seperti Kredivo dan Nium.
Sementara itu, penawaran saham Mitratel ke publik yang diumumkan melalui Public Expose pada Oktober lalu menarik minat investor yang tinggi dengan portofolio lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi tersebar di seluruh Indonesia. Potensi bisnis Mitratel akan semakin baik seiring dengan kehadiran 5G yang meningkatkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.
Kinerja saham Telkom yang kian menguat ini juga dipengaruhi oleh faktor penanganan pandemi di Indonesia yang diakui berhasil oleh internasional. Dibanding negara tetangga di ASEAN, kasus Covid-19 di Indonesia turun secara signifikan dan termasuk yang terendah.Hal ini menjadi momentum untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Telkom pun turut serta dalam mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional melalui dukungan konektivitas, dashboard dan aplikasi, produk dan layanan hingga bantuan sosial. Adapun aplikasi yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Telkom mendukung pengembangan aplikasi Pasar Digital (PaDi) UMKM dan PeduliLindungi.
“Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi akan menjadi oase untuk kebangkitan ekonomi nasional menjadi jauh lebih baik lagi dan mimpi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital Asia Tenggara dapat direalisasikan,” kata Ririek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Investor akan dimudahkan ketika ingin melakukan diversifikasi portofolio karena nominal pembelian Waran Terstruktur lebih terjangkau jika dibandingkan dengan membeli saham utamanya.
Menurut Kenneth, pergerakan harga dari Waran Terstruktur (call) sejatinya akan mengikuti pergerakan dari saham dasarnya, sehingga sangat mudah bagi investor untuk memantau pergerakan harga dari Waran Terstruktur-nya.
"Singkatnya, ada beberapa keuntungan bagi investor Waran Terstruktur, yaitu modal investasi yang lebih rendah, memanfaatkan efek pengungkit (leverage), kerugian terbatas (sebesar modal awal), terdapat liquidity provider (memastikan ketersediaan likuiditas di pasar), serta pembayaran tunai pada saat jatuh tempo (jika Waran Terstruktur in-the-money)," ujar Kenneth dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Meski berpotensi memberi banyak keuntungan, Kenneth tetap mengingatkan kepada investor untuk cerdas dalam memilih aset yang akan dimasukkan ke dalam portofolio investasi.
Menurut dia, BEI sebagai penyelenggara perdagangan pasar modal, tentunya selalu berusaha menyediakan produk yang aman dan bermanfaat bagi investor.
Baca juga: Telkom berhasil menarik investor asing
"Waran Terstruktur adalah produk dengan tingkat return dan risiko yang tinggi. Walaupun sepertinya produk ini menarik perhatian bagi banyak investor, namun ini belum tentu sesuai dengan profil risiko investor secara umum. Bertransaksilah sesuai dengan profil risiko dan investor disarankan untuk memahami produk Waran Terstruktur terlebih dahulu sebelum mulai melakukan investasi," kata Kenneth.
Sementara itu, sebagai salah satu penerbit Waran Terstruktur, Kenneth mengatakan pihaknya sangat senang dapat berpartisipasi dalam peluncuran produk terbaru dari BEI tersebut.
Ia pun optimistis, dengan tingginya pertumbuhan baik dari sisi jumlah investor maupun pertumbuhan pasar waran, tentu saja menarik perhatian untuk dapat menawarkan Waran Terstruktur di BEI.
"Sebagai informasi, secara year-on-year perputaran dana (turnover) Waran Terstruktur di Bursa Malaysia sekitar +2 persen, sementara di Bursa Thailand sekitar +10 persen. Dengan angka inilah kami sangat yakin dan optimis terhadap Bursa Indonesia. Jika di Indonesia Waran Terstruktur mampu mendapatkan perputaran pasar sebesar +1 persen hingga 2023, maka nominal itu bisa mencapai + Rp33,03 triliun," .
berita sebelumnya, Transformasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom untuk menjadi digital telco semakin memperlihatkan hasil yang baik dan menjadi daya tarik bagi investor, tidak hanya lokal tapi juga asing.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Telkom saat ini terus mempercepat transformasi dan penataan portofolio demi "value creation" yang optimal bagi TelkomGroup, stakeholder serta bangsa dan negara.
"Ketertarikan investor yang kian meningkat terhadap saham Telkom dapat menjadi salah satu parameter bahwa apa yang dilakukan saat ini sudah pada jalur yang tepat. Kami optimistis langkah transformasi ini akan memberikan dampak positif yang lebih banyak lagi," ujar Ririek dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (21/11).
Baca juga: Sistem kabel laut JaSuKa telah selesai diperbaiki lebih cepat
Keberhasilan implementasi IPO Mitratel memberikan semangat bagi Telkom untuk terus berkomitmen melakukan transformasi perusahaan, di mana salah satu milestone berikutnya adalah unlock value bisnis data center TelkomGroup. Seluruh upaya ini dilakukan untuk memperkuat peran TelkomGroup dalam pengembangan ekosistem digital.
Beberapa hari terakhir, harga saham Telkom mengalami peningkatan, di mana di dalamnya termasuk investor asing yang pada hari Jumat melakukan transaksi pembelian dengan total lebih dari Rp780 miliar. Pencapaian ini tidak lepas dari minat investor terhadap Telkom yang cukup besar dikarenakan kinerjanya yang memuaskan sepanjang tahun 2021 serta penawaran saham perdana (Initial Public Offering) Mitratel, anak usaha Telkom yang mendapatkan minat sangat besar dari para investor.
Hingga tengah tahun pertama 2021, Telkom mencatat kinerja perusahaan yang positif dengan pertumbuhan laba bersih hingga double digit. Diproyeksikan kinerja positif ini akan berlanjut hingga kuartal ketiga yang diperkirakan akan diumumkan pada minggu terakhir November 2021.
Selain itu, Telkom melalui anak usahanya juga berhasil melakukan investasi pada startup yang dapat memberikan synergy value dan capital gain bagi perusahaan, seperti Kredivo dan Nium.
Sementara itu, penawaran saham Mitratel ke publik yang diumumkan melalui Public Expose pada Oktober lalu menarik minat investor yang tinggi dengan portofolio lebih dari 28 ribu menara telekomunikasi tersebar di seluruh Indonesia. Potensi bisnis Mitratel akan semakin baik seiring dengan kehadiran 5G yang meningkatkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.
Kinerja saham Telkom yang kian menguat ini juga dipengaruhi oleh faktor penanganan pandemi di Indonesia yang diakui berhasil oleh internasional. Dibanding negara tetangga di ASEAN, kasus Covid-19 di Indonesia turun secara signifikan dan termasuk yang terendah.Hal ini menjadi momentum untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Telkom pun turut serta dalam mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional melalui dukungan konektivitas, dashboard dan aplikasi, produk dan layanan hingga bantuan sosial. Adapun aplikasi yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Telkom mendukung pengembangan aplikasi Pasar Digital (PaDi) UMKM dan PeduliLindungi.
“Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi akan menjadi oase untuk kebangkitan ekonomi nasional menjadi jauh lebih baik lagi dan mimpi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital Asia Tenggara dapat direalisasikan,” kata Ririek.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022