Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan HM Tambrin menyatakan keperihatinannya setelah menemukan sebuah madrasah daerahnya yang sarananya sudah sangat tertinggal sebagaimana gambaran di film berjudul "Laskar Pelangi."
Tambrin menyatakan sudah mengunjungi untuk melihat secara langsung sekolah bernama MTs Miftahul Jannah tersebut, Selasa, yang berlokasi di Desa Lalayau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan.
"Tidak mudah kita sampai kesekolah madrasah itu, karena medan jalannya yang cukup berat, sebab keberadaannya sekitar 35 kilometer dari ibu kota kabupaten Balangan, yakni, Paringin," ujarnya bercerita kepada Antara.
Menurut dia, saat mendengar adanya informasi salah satu madrasah di daerah ini kondisinya sebagaimana di film "laskar pelangi" yang diidentikan sekolah tertinggal, dengan fasilitas yang tidak memadai, bangunan yang tidak layak dan kondisi yang sangat memprihatinkan, terketut hatinya untuk langsung berkunjung.
"Ditemani kepala Kemenag kabupaten setempat dan jajaran di bidang pendidikan madrasah, kita akhirnya bisa bertandang langsung kesana, dan memang kondisinya mirip seperti sekolah yang ada di film laskar pelangi," bebernya.
"Terus terang saya terenyuh hati melihat anak-anak kita yang sekolah rajin di sana, dengan sarana sederhana, mereka tetap semangat, padahal bangku dan meja yang mereka pakai sangat sederhana," ujarnya.
Demikian juga dia melihat bagian dinding madrasah itu, papan yang menutupinya sudah berlobang-lobang, dan berlantaikan semen yang tidak berkeramik.
"Kita sangat prihatin bahkan saya berulangkali meminta anak-anak siswa kita untuk bisa sabar, dan tidak sampai patah semangat untuk terus berlajar meski fasilitas belajar sekolah mereka yang dimiliki sangat tertinggal jauh," ucapnya.
Diketahui Tambrin, MTs itu hanya mempunyai 4 lokal, dengan tiga ruang belajar dan kantor guru.
"Jumlah muridnya hanya 24 orang dengan guru yang membimbing dan mendidik mereka sebanyak 5 orang," ungkapnya.
Dia pun menyatakan tekadnya untuk bisa membantu madrasah tersebut agar tidak jauh mengalami ketertinggalan dengan madrasah lainnya di kota, hingga siswa yang belajar di sana tidak merasa minder dan prestasi mereka bisa lebih baik lagi.
Menurut Tambrin, dirinya sudah menginstruksikan langsung kepada Kepala Kemenag Kabupaten Balangan dan Kabid Penmad sebagai leading sector, agar sesegaranya dibantu baik dalam hal gedung Madrasah, tenaga pengajar dan fasilitas-fasilitas lainnya yang perlu dibenahi.
"Sesegaranya madrasah ini dibantu baik dari fasilitas dan tenaga pengajarnya, sehingga madrasah ini tidak disebut lagi sebagai madrasah laskar pelangi dan layak serta mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Tambrin menyatakan sudah mengunjungi untuk melihat secara langsung sekolah bernama MTs Miftahul Jannah tersebut, Selasa, yang berlokasi di Desa Lalayau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan.
"Tidak mudah kita sampai kesekolah madrasah itu, karena medan jalannya yang cukup berat, sebab keberadaannya sekitar 35 kilometer dari ibu kota kabupaten Balangan, yakni, Paringin," ujarnya bercerita kepada Antara.
Menurut dia, saat mendengar adanya informasi salah satu madrasah di daerah ini kondisinya sebagaimana di film "laskar pelangi" yang diidentikan sekolah tertinggal, dengan fasilitas yang tidak memadai, bangunan yang tidak layak dan kondisi yang sangat memprihatinkan, terketut hatinya untuk langsung berkunjung.
"Ditemani kepala Kemenag kabupaten setempat dan jajaran di bidang pendidikan madrasah, kita akhirnya bisa bertandang langsung kesana, dan memang kondisinya mirip seperti sekolah yang ada di film laskar pelangi," bebernya.
"Terus terang saya terenyuh hati melihat anak-anak kita yang sekolah rajin di sana, dengan sarana sederhana, mereka tetap semangat, padahal bangku dan meja yang mereka pakai sangat sederhana," ujarnya.
Demikian juga dia melihat bagian dinding madrasah itu, papan yang menutupinya sudah berlobang-lobang, dan berlantaikan semen yang tidak berkeramik.
"Kita sangat prihatin bahkan saya berulangkali meminta anak-anak siswa kita untuk bisa sabar, dan tidak sampai patah semangat untuk terus berlajar meski fasilitas belajar sekolah mereka yang dimiliki sangat tertinggal jauh," ucapnya.
Diketahui Tambrin, MTs itu hanya mempunyai 4 lokal, dengan tiga ruang belajar dan kantor guru.
"Jumlah muridnya hanya 24 orang dengan guru yang membimbing dan mendidik mereka sebanyak 5 orang," ungkapnya.
Dia pun menyatakan tekadnya untuk bisa membantu madrasah tersebut agar tidak jauh mengalami ketertinggalan dengan madrasah lainnya di kota, hingga siswa yang belajar di sana tidak merasa minder dan prestasi mereka bisa lebih baik lagi.
Menurut Tambrin, dirinya sudah menginstruksikan langsung kepada Kepala Kemenag Kabupaten Balangan dan Kabid Penmad sebagai leading sector, agar sesegaranya dibantu baik dalam hal gedung Madrasah, tenaga pengajar dan fasilitas-fasilitas lainnya yang perlu dibenahi.
"Sesegaranya madrasah ini dibantu baik dari fasilitas dan tenaga pengajarnya, sehingga madrasah ini tidak disebut lagi sebagai madrasah laskar pelangi dan layak serta mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya," terangnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016