Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi mengungkapkan, pihaknya akan melakukan kajian perubahan iklim bagi ketahanan kota ini kedepannya.

"Mulai tahun ini kita melakukan studi kajian mengenai perubahan iklim, dan anggarannya sudah disiapkan," ujarnya di Balaikota, Jumat.

Menurut dia, anggaran yang disediakan di APBD tahun 2016 ini untuk kegiatan studi pengkajian perubahan iklim ini sekitar Rp40 juta, di mana BLHD akan bekerjasama dengan sejumlah intansi dan pemerintah provinsi juga pusat untuk pelaksanaannya.

"SDM kita juga sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kegiatan ini, tentunya dengan bantuan ahli yang lebih berkopenten nantinya dibidang ini," ucapnya.

Dituturkan Hamdi, adanya kajian-kajian tentang perubahan iklim yang biasa terjadi setiap tahunnya sudah sangat diperlukan, hingga daerah ini bisa memperkirakan setiap kejadian alam dengan baik dan dapat menanggulanginya.

"Salah satunya akan dikaji siklus hujan selama 30 tahun yang telah lalu, di mana intensitasnya biasa tinggi, sedang, dan ringan," bebernya.

Ini berkaitan juga, terang Hamdi, dengan musim kemarau di mana yang sangat krusial itu terjadinya krisis air bersih dengan meningkatnya kadar garam air Sungai Martapura yang menjadi sumber air baku pengelohan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) daerah ini.

"Yang sering terjadi di Banjarmasin kan kekeringan atau krisis air bersih karena terjadinya perubahan alam pada sumber air baku, sebutnya.

Dari itu, kata dia, pemerintah perlu penyiapkan startegi dalam penanganannya agar tidak sampai terjadi krisis lagi.

"Memang kalau kondisi alam tidak bisa diubah, sehingga yang mesti dilakukan hanya menyiapkan strtegis agar kita jangan sampai kekurangan air baku hingga tetap bisa memberikan air bersih kepada masyarakat," ucapnya.

Selain perubahan alam berupa kekeringan, ungkap Hamdi, di kota ini juga rawan banjir atau genangan, dengan letak permukaan tanah di bawah permukaan laut, terjadi pasang surut air laut juga berpengaruh besar selain musim hujan.

Dari semua permasalahan itu, ijar Hamdi, maka dicetuskanlah perlunya membuat kajian tentang perubahan iklim.ini bagi ketahanan kota saat terjadinya itu. Rencana penyusunan iklim ini mencontoh Kota Semarang.

"Kegiatan ini sudah masuk dalam rencana strtegis pembangunan kota kita ini untuk jangka menengah," tutupnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016