Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan Tarmizi Abdul Karim mengimbau masyarakat tidak ikut bergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) karena tujuan organisasi yang tidak jelas.
"Masyarakat Kalsel kami imbau tidak ikut-ikutan bergabung dalam Gafatar. Cukup jalankan ibadah sesuai tuntunan agama," ujarnya di Kota Banjarbaru, Rabu.
Ia mengatakan, kasus Gafatar yang cukup menghebohkan dan sudah sangat ramai diberitakan media massa hendaknya menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tidak bergabung.
Ditekankan, masyarakat hendaknya meneliti dan mengetahui apa tujuan gerakan merekrut anggota sehingga tidak menjadi korban atau menjadi pengikut suatu organisasi.
"Teliti dan ketahuin dulu apa tujuan yang ingin dicapai karena sebuah organisasi atau gerakan bisa diketahui dari tujuannya. Jadi kami imbau setiap masyarakat harus teliti," pesannya.
Menurut dia, masyarakat juga harus bisa menjaga lingkungan dari berbagai organisasi maupun gerakan yang mencoba tumbuh dan berkembang di tengah lingkungannya.
"Masyarakat harus peduli dan lebih responsif melihat kemunculan suatu organisasi maupun gerakan dengan melaporkan kepada aparat terkait agar segera ditindak," ucapnya.
Dikatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan Gafatar yang sempat tumbuh dan berkembang di Kalsel meski pun sekarang keberadaan organisasi itu, tidak ada lagi.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalsel Hatmansyah mengatakan, Gafatar pernah muncul dan berkembang di Kalsel yakni di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
"Gafatar sudah ada di kawasan Jalan Kelayan Banjarmasin Selatan dan kantor pusatnya diketahui di Jalan HKSN Kecamatan Banjarmasin Utara," ujarnya kepada wartawan.
Disebutkan, selain di ibukota Kalsel itu, Gafatar juga muncul di Banjarbaru di Jalan Angkasa Kelurahan Landasan Ulin namun kantornya sudah pindah dari lokasi tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat waspada dan tidak masuk organisasi maupun gerakan yang tidak jelas tujuannya, apalagi ternyata gerakan terlarang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Masyarakat Kalsel kami imbau tidak ikut-ikutan bergabung dalam Gafatar. Cukup jalankan ibadah sesuai tuntunan agama," ujarnya di Kota Banjarbaru, Rabu.
Ia mengatakan, kasus Gafatar yang cukup menghebohkan dan sudah sangat ramai diberitakan media massa hendaknya menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tidak bergabung.
Ditekankan, masyarakat hendaknya meneliti dan mengetahui apa tujuan gerakan merekrut anggota sehingga tidak menjadi korban atau menjadi pengikut suatu organisasi.
"Teliti dan ketahuin dulu apa tujuan yang ingin dicapai karena sebuah organisasi atau gerakan bisa diketahui dari tujuannya. Jadi kami imbau setiap masyarakat harus teliti," pesannya.
Menurut dia, masyarakat juga harus bisa menjaga lingkungan dari berbagai organisasi maupun gerakan yang mencoba tumbuh dan berkembang di tengah lingkungannya.
"Masyarakat harus peduli dan lebih responsif melihat kemunculan suatu organisasi maupun gerakan dengan melaporkan kepada aparat terkait agar segera ditindak," ucapnya.
Dikatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan Gafatar yang sempat tumbuh dan berkembang di Kalsel meski pun sekarang keberadaan organisasi itu, tidak ada lagi.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalsel Hatmansyah mengatakan, Gafatar pernah muncul dan berkembang di Kalsel yakni di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
"Gafatar sudah ada di kawasan Jalan Kelayan Banjarmasin Selatan dan kantor pusatnya diketahui di Jalan HKSN Kecamatan Banjarmasin Utara," ujarnya kepada wartawan.
Disebutkan, selain di ibukota Kalsel itu, Gafatar juga muncul di Banjarbaru di Jalan Angkasa Kelurahan Landasan Ulin namun kantornya sudah pindah dari lokasi tersebut.
"Kami mengimbau masyarakat waspada dan tidak masuk organisasi maupun gerakan yang tidak jelas tujuannya, apalagi ternyata gerakan terlarang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016