Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong akan melakukan penilaian lomba inovasi produk kerajinan maupun pangan.

 Tahun ini sebanyak 75 usaha kecil dan menengah mengikuti penilaian tingkat kabupaten untuk inovasi desain,  bahan baku lokal hingga prospek pasarnya.

 "Penilaian akan kita jadwalkan 17 dan 19 Mei untuk produk pangan maupun kerajinan dengan total 75 UKM," jelas Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil, Fitriyana di Tanjung, Kamis.

 Tim penilai selain dari Dinas Koperasi Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan juga melibatkan para pihak lainnya masing-masing Bappeda, Dekranasda, Dinas Ketahanan Pangan dan PT Adaro Indonesia.

Untuk produk kerajinan parameter penilaian selain hasil karya sendiri juga harus memiliki keunikan, keindahan dan nilai estetika.

"Prospek pasar produk yang dihasilkan baik pangan maupun kerajinan juga menjadi parameter penilaian," ungkap Fitriyana.

 Penilaian inovasi produk ini yang sempat terhenti selama pandemi COVID-19 sebagai upaya Pemkab Tabalong memotivasi para UKM untuk meningkatkan kreatifitasnya baik dalam pengolahan produk maupun kemasannya.

Saat ini beberapa produk lokal di 'Bumi Saraba Kawa' icukup terkenal hingga ke luar Kalimantan diantaranya masakan paliat, buah langsat, durian, kacang sate dan batik Tabalong.

Bahkan kerajinan purun produksi perajin asal Desa Halangan Kecamatan Pugaan sudah merambah hingga pasar internasional.

 "Untuk produk kerajinan purun asal Kecamatan Pugaan bahkan sudah dipasarkan  ke Malaysia," ungkap Fitriyana.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022