Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Wibawa Dasa Nugraha meminta 98 petugas haji yang bertugas di Arab Saudi untuk berperan menekan angka kematian calon jamaah yang relatif tinggi.
"Sebagai pelayan tamu Allah, para petugas haji mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 15 tahun terakhir, kata Kunta, angka kematian jamaah haji Indonesia relatif tinggi, berkisar dua orang per 1.000 jamaah per tahun atau sekitar 300 hingga 400 orang dari kuota sekitar 220 ribu orang per tahun.
Kemenkes telah melakukan identifikasi penyebab tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia. Berdasarkan catatan medis, kematian jamaah haji disebabkan dua faktor utama yakni usia dan perilaku jamaah.
“Perilaku ini menyebabkan jamaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah terutama yang berusia lanjut,” ujarnya.
Baca juga: Kemenag Kalsel: penentuan keberangkatan keloter haji tahun 2022 tidak diundi
Karenanya sangat penting untuk menyiapkan petugas kesehatan haji yang cekatan dan terampil dalam memberikan layanan kesehatan, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta.
Sekjen mencontohkan petugas haji bisa merealisasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan dengan turut aktif melakukan upaya promotif preventif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi seputar gaya hidup sehat, pencegahan COVID-19 serta memberikan layanan kuratif dan rehabilitatif kepada jamaah haji.
Sekjen juga mengingatkan kepada seluruh petugas haji bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Meski terkendali dan cenderung mengalami penurunan, perlu selalu waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan selama masa pelatihan hingga pelaksanaan ibadah haji.
Selain fokus pada pendampingan dan pelayanan jamaah haji, Sekjen Kunta juga berpesan kepada para petugas haji untuk tidak abai terhadap kesehatan diri sendiri.
Indonesia akan memberangkatkan 98 tenaga kesehatan dari berbagai bidang pelayanan. Saat ini mereka menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta.
Petugas haji itu akan mendampingi sekitar 100.051 jamaah di Tanah Suci. Jumlah ini separuh dari kuota haji sebelum COVID-19. Petugas haji itu terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022.
Gelombang pertama dilaksanakan 10-12 Mei 2022, gelombang dua dilaksanakan 12-15 Mei 2022 dan gelombang ketiga atau terakhir pada 22-25 Mei 2022.
Baca juga: Balangan dapat kuota 78 orang untuk keberangkatan haji tahun 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Sebagai pelayan tamu Allah, para petugas haji mengemban tanggung jawab yang besar dan mulia untuk menjaga kesehatan jamaah dengan harapan mampu menekan angka kematian jamaah haji di Tanah Suci," kata Kunta Wibawa Dasa Nugraha melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 15 tahun terakhir, kata Kunta, angka kematian jamaah haji Indonesia relatif tinggi, berkisar dua orang per 1.000 jamaah per tahun atau sekitar 300 hingga 400 orang dari kuota sekitar 220 ribu orang per tahun.
Kemenkes telah melakukan identifikasi penyebab tingginya angka kematian jamaah haji Indonesia. Berdasarkan catatan medis, kematian jamaah haji disebabkan dua faktor utama yakni usia dan perilaku jamaah.
“Perilaku ini menyebabkan jamaah kelelahan karena ritual ibadah yang tidak disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah terutama yang berusia lanjut,” ujarnya.
Baca juga: Kemenag Kalsel: penentuan keberangkatan keloter haji tahun 2022 tidak diundi
Karenanya sangat penting untuk menyiapkan petugas kesehatan haji yang cekatan dan terampil dalam memberikan layanan kesehatan, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta.
Sekjen mencontohkan petugas haji bisa merealisasikan ilmu yang didapatkan selama pelatihan dengan turut aktif melakukan upaya promotif preventif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi seputar gaya hidup sehat, pencegahan COVID-19 serta memberikan layanan kuratif dan rehabilitatif kepada jamaah haji.
Sekjen juga mengingatkan kepada seluruh petugas haji bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun ini masih dalam situasi pandemi COVID-19. Meski terkendali dan cenderung mengalami penurunan, perlu selalu waspada dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan selama masa pelatihan hingga pelaksanaan ibadah haji.
Selain fokus pada pendampingan dan pelayanan jamaah haji, Sekjen Kunta juga berpesan kepada para petugas haji untuk tidak abai terhadap kesehatan diri sendiri.
Indonesia akan memberangkatkan 98 tenaga kesehatan dari berbagai bidang pelayanan. Saat ini mereka menjalani pelatihan kompetensi dan rencana operasional petugas haji di Lakespra dr. Saryanto Jakarta.
Petugas haji itu akan mendampingi sekitar 100.051 jamaah di Tanah Suci. Jumlah ini separuh dari kuota haji sebelum COVID-19. Petugas haji itu terpilih dari proses seleksi rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 2022.
Gelombang pertama dilaksanakan 10-12 Mei 2022, gelombang dua dilaksanakan 12-15 Mei 2022 dan gelombang ketiga atau terakhir pada 22-25 Mei 2022.
Baca juga: Balangan dapat kuota 78 orang untuk keberangkatan haji tahun 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022