Pada APBD 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menganggarkan sekitar Rp2 miliar untuk pembenahan dan pembangunan objek wisata Pagat Batu Benawa.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga Pariwisata (Disporapar) HST yang juga Plt Sekda HST Muhammad Yani pada Selasa (26/4) di Barabai saat dikonfirmasi ANTARA menerangkan, ada beberapa bagian di objek wisata Pagat Batu Benawa itu yang akan dibenahi tahun 2022 ini.

Diantaranya menurut Yani adalah untuk pembangunan WC setara yang ada di hotel bintang lima atau lebih bagus dan nyaman sesuai standar pelayanan untuk masyarakat dan pengunjung.

"Kita juga akan bangun instalasi air minum dan air bersih serta ada juga penyiringan jalan yang sempat longsor di samping tangga kenaikan," katanya.

Diterangkannya, kekayaan alam wisata Pagat itu yang sebenarnya ada di seberang sungai. "Di sana telah kita temukan sekitar sembilan gua baru baik yang ber-air maupun kosong dan saat ini masuk dalam wilayah Geopark Meratus," ujar Yani.

"Kita tidak menganggarkan pembangunan untuk jembatan, karena biayanya sangat tinggi. Kita tetap mempertahankan jembatan lanting agar ada sensasi baru dan tetap natural," katanya.

Dikatakannya, kalau pembangunan jembatan suspension bridge seperti di Situ Gunung itu anggarannya mencapai Rp6 miliar lebih. "Jadi, keuangan kita belum mampu untuk itu, nantinya lebih kepada memanfaatkan lanting bambu untuk penyeberangan," tukasnya.

Ia juga menyebutkan, telah bekerjasama dengan kementerian ESDM untuk rencana penelitian  pembangunan pembangkit listrik tenaga air di dalam gua. "Dengan alokasi dana sekitar Rp2 miliar itu, rencananya Wisata Pagat Batu Benawa menjadi wisata alam serta wisata edukasi," terangnya.

"Target wisata nya kita lebih kepada grub dan camping ground tidak perorangan. Jadi warga yang berkunjung dapat mempelajari dan mendapatkan ilmu misalnya terjadinya batu megalitikum, bagaimana ekosistem yang bertahan dalam gua serta ada terapan teknologi listrik tenaga air yang digerakkan dalam gua," terang Yani yang juga merupakan Dewan Pengawas PDAM HST itu.

Lapangan tenis yang berada di objek wisata itu juga akan direlokasi dan area tersebut akan digunakan untuk bumi perkemahan. "Jadi, wisata Pagat tidak lagi sekedar wisata hura-hura, namun lebih kepada wisata edukasi," ungkap Yani.

"Saat ini, prosesnya masih pada tahap lelang konsultan dan desain. Kemungkinan untuk pembangunan fisik dimulai pada bulan Agustus 2022 ini dan 2023 sudah terbuka namun terbatas," katanya.

Agar memaksimalkan pengelolaan wisata, pihaknya akan mengubah dari dikelola oleh Dinas menjadi sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti rumah sakit.

Di objek wisata tersebut masih ada sebagian tanah yang bersengketa dengan masyarakat di tingkat Mahkamah Agung, karena penggugat melakukan kasasi setelah kalah dengan pemerintah daerah di tingkat pengadilan tinggi.

"Kita tidak akan melakukan pembangunan di wilayah sengketa tersebut. Kita menghormati proses pengadilan dan tanah pemkab juga masih luas di wilayah objek wisata itu," katanya.

Karena tidak melakukan aktivitas pertambangan dan sawit, diterangkan Yani sektor pariwisata akan menjadi prioritas Pemkab untuk dibenahi dan sebagai upaya meningkatkan perekonomian rakyat sekitar dan di dalamnya juga masuk UMKM.

Baca juga: Video - Objek wisata Pagat Batu Benawa kalah bersaing
Baca juga: Sidang perdata sengketa lahan objek wisata Pagat kembali dilanjutan
Baca juga: DPRD usir perwakilan SKPD HST saat RDP tentang sejumlah honor yang belum dibayarkan

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022