Ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Muzdalifah, SE, M.Si meminta pemerintah dapat mewaspadai praktik curang  mengemas ulang minyak goreng curah untuk mengeruk untung seiring tingginya selisih harga saat ini.

"Potensi kecurangan ini patut diwaspadai karena bisa saja industri, termasuk repacker atau pengemas minyak goreng menggunakan yang curah sebagai bahan baku untuk dijual dalam kemasan sederhana dan premium," kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu.

Muzdalifah yakini pula naiknya harga minyak goreng kemasan berdampak masyarakat berpendapatan menengah ke bawah beralih kepada minyak curah subsidi karena selisih harga cukup besar, yakni Rp10 ribu bahkan lebih dibandingkan minyak goreng kemasan.

Hal itu berakibat naiknya jumlah permintaan, selain para pedagang kuliner dan industri rumahan, juga rumah tangga yang selama ini kurang melirik minyak goreng curah.

"Permintaan naik yang terakumulasi ini menyebabkan kelangkaan, terutama jika jumlah yang didistribusikan masih sama dengan sebelumnya," jelas Ketua Lembaga Kajian Ekonomi dan Pembangunan Daerah (LKEPD) FEB ULM itu.

Untuk itulah, Muzdalifah berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk memastikan distribusi dan pasokan minyak goreng curah lancar dan dalam jumlah yang cukup dengan jalan menggandeng distributor untuk memastikan harga sesuai HET dan pasokan dalam jumlah yang sesuai, sehingga masyarakat lebih tenang dan tidak perlu melakukan "panic buying".

Selain itu, harus ada pengawasan ketat sekaligus menindak tegas pihak-pihak yang mengambil keuntungan di tengah kenaikan harga minyak goreng serta melakukan operasi pasar mengurangi beban masyarakat.

"Memasuki bulan Ramadhan tentunya kebutuhan minyak goreng meningkat, pastikan minyak goreng curah dijual pedagang sesuai HET Rp14.000 per liter atau setara Rp15.500 per kilogram. Kalau ada yang melanggar harus ditindak tegas," kata doktor bidang ilmu ekonomi jebolan Universitas Airlangga itu.

Baca juga: Pakar minta masifkan penggunaan Sijejak saat pelonggaran prokes
Baca juga: Pesta Panen Ikan PASS, Adaro Ingin Santri Sejahtera dan Mandiri
Baca juga: Jelang Ramadhan 1443 H, Direksi SDM Pertamina tinjau SPBU di Kalsel
 

Pewarta: Firman

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022