Kolabarasi Adaro bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan pondok pesantren terbukti mampu memberikan kesejahteraan bagi para santri dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Melalui Program Adaro Santri Sejahtera, kini Pondok Pesantren Teknologi Pertanian Al Islam Desa Kambitin Kecamatan Tanjung Kabupaten Tabalong mampu melakukan penggemukan kambing dan budidaya ikan nila.

Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri Okty Damayanti mengatakan capaian program ini sangat membanggakan berkat kerjasama yang baik dari pondok pesantren dan santri.

"Sekarang Ponpes Al Islam mampu menggemukkan kambing dalam waktu empat bulan bahkan budidaya ikan nila telah memasuki siklus ke empat," ungkap Okty saat pesta panen ikan Program Adaro Santri Sejahtera di Kabupaten Tabalong, Senin (28/3).

Okty menyampaikan Adaro ingin melihat Ponpes Al Islam sejahtera, kaya raya dan menjadi percontohan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya Okty mengingatkan dalam meniti bisnis membutuhkan pengorbanan, perjuangan dan siap menghadapi proses jatuh bangun.

Dengan menerapkan konsep edukasi teknologi dan santripreneur pesantren kini punya usaha yang sustainable dan menciptakan santri berjiwa wirausaha.

Tahun ini Adaro bersama ULM melakukan penguatan program diantaranya upaya meningkatkan produksi ikan nila hingga memperluas akses pasar.

Ikan nila hasil budidaya tak sekadar memenuhi kebutuhan pondok pesantren namun bisa dijual ke pasar lokal.

Okty menargetkan lima pondok pesantren yang menjadi sasaran Program Adaro Santri Sejahtera di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah bisa menjadi learning center.

 Direktur Ponpes Al Islam Ustadz Rusdian mengatakan program Adaro ini menjadi dorongan dan inspirasi dalam melihat dan merencanakan langkah-langkah penguatan ekonomi pesantren menuju kemandirian.

Program Adaro Santri Sejahtera yang dimulai sejak 2018 selain memberikan bantuan dana juga dukungan berupa pelatihan dan pendampingan dalam mengelola usaha budidaya ikan nila serta peternakan kambing.

Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren Al Islam Abdul Hakim menyampaikan telah melakukan tiga kali panen ikan nila dengan total produksi 1,7 ton atau Rp60,5 juta.

 Termasuk menjual 74 ekor kambing hasil penggemukan dengan harga Rp2,5 juta sampai Rp3 juta.
 
Foto Antaranews.Kalsel/heelina lasmianti (Herlina Lasmianti)
 "Dari penjualan kambing omsetnya mencapai Rp208 juta dan usaha ini makin maju berkat pendampingan dari Adaro dan ULM," jelas Hakim.

 Acara panen ikan sendiri dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum YABN yang sekaligus menjabat sebagai CSR Division Head PT Adaro Energy Indonesia Tbk Okty Damayanti didampingi Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM Dr. Slamet, S.Pi, M.Si dan Direktur Ponpes Al Islam Ustadz Rusdian.

Panen Patin beromset Rp350 juta

Jalan - jalan ke Bangkiling Raya.
 Jangan lupa ke pesantren kita .
Ustadz ustadzah santri rajin bekerja.
Insya Allah dunia akhirat sejahtera dan kaya raya.

 Dihadapan pengurus dan santri, Ketua Umum YABN Okty Damayanti dengan penuh suka cita membacakan satu pantun singkat sebagai ungkapan kebahagiaan atas prestasi luar biasa dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang terletak di Desa Bangkiling Raya Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong.

Usaha perikanan berupa budidaya ikan patin hasil kerjasama Adaro, ULM dan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Bangkiling berhasil panen kedua dengan perkiraan omset mencapai Rp350 juta.

 "Sebuah kebahagiaan dan penghargaan melihat pondok pesantren makin maju, mandiri dan sejahtera," jelas Ketua Umum YABN Okty Damayanti.

Keberhasilan dan kemajuan di Ponpes ini bisa menjadi inspirasi pondok pesantren lainnya. Okty tak henti-hentinya memuji kemajuan dan perkembangan ponpes Miftahul Ulum yang berhasil mengembangkan budidaya ikan nila dengan omset pertama kali panen mencapai Rp220 juta.

"Prestasi luar biasa dan aset sosial berupa semangat gotong - royong yang sangat besar dimiliki para santri dan ustadznya," ungkap Okty.

 Kolaborasi Adaro, ULM dan ponpes ini membentuk kesinambungan dan menjadi program yang membawa kesejahteraan bagi ponpes. Adaro juga mendatangkan guru besar dari Ponpes Al Ittifaq Ciwidey Provinsi Jawa Barat untuk mendukung upaya menularkan semangat juang santri agar punya ilmu agama tinggi serta serta menjadi wirausahawan yang handal.

Pengasuh pondok pesantren Miftahul Ulum KH Ahmad Satar menyampaikan keberhasilan usaha perikanan dan budidaya madu kelulut ini tak lepas dari pendampingan yang diberikan Adaro bersama tim ULM.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022