Ketua Bidang Akreditasi dan Sertifikasi Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan anak yatim-yatim piatu Se Indonesia Suhartuti mengatakan pengelolaan panti asuhan di Isntana Anak Yatim Kabupaten Tanah Bumbu sangat menginspirasi untuk pengelolaan panti asuhan secara nasional.
"Sungguh kemandirian pengelolaan Istana Anak Yatim yang dilakukan oleh Bapak Bupati Zairullah sangat menginspirasi dan luar biasa, dimana panti asuhan dikelola secara mandiri dan sukses mendorong anak-anak menjadi anak yang cerdas," katanya.
Ke depan, kata dia, diharapkan pengelolaan panti seluruh Indonesia, bisa dilakukan seperti halnya pengelolaan panti asuhan Istana Anak Yatim.
"Jadi pelaksanaan Rapimnas di Tanah Bumbu menjadi keputusan yang sangat tepat, karena disini kita banyak belajar," katanya.
Menurut dia, salah satu program yang bakal diusung dalam rapimnas tahun ini adalah upaya mendorong LKSA untuk bisa mengikuti akreditasi, sebagai upaya meningkatkan kualitas pengelolaan panti.
Sehingga ke depan, kata dia, panti asuhan yang ada di seluruh Indonesia bisa lebih mandiri.
Plt Ketua Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan anak yatim-yatim piatu Se Indonesia KH Muhammad Sakir Ridho mengatakan, saat ini terdapat 8 ribu LKSA yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Bila rata-rata LKSA memiliki anak asuh 100 orang, anak yatim dan yatim piatu di bawah naungan lembaganya tidak kurang dari 80 ribu anak yatim," katanya.
Menurut dia, acara Rapimnas di Tanbu kali ini diikuti oleh 18 provinsi, untuk membahas berbagai program perbaikan pengelolaan panti asuhan ke depan.
Sementara itu Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar mengungkapkan, menyambut gembira seluruh tamu yang datang ke wilayahnya.
"Kita berupaya untuk menjadi tuan rumah yang baik, dan semoga ini menjadi berkah bagi kita semua," katanya.
Khusus di Tanah Bumbu, kata dia, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh pihak terkait, jangan sampai ada anak yatim dan yatim piatu yang tidak terayomi.
"Bukan hanya anak yatim, warga miskin dan janda, juga harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan seluruh pihak terkait," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Sungguh kemandirian pengelolaan Istana Anak Yatim yang dilakukan oleh Bapak Bupati Zairullah sangat menginspirasi dan luar biasa, dimana panti asuhan dikelola secara mandiri dan sukses mendorong anak-anak menjadi anak yang cerdas," katanya.
Ke depan, kata dia, diharapkan pengelolaan panti seluruh Indonesia, bisa dilakukan seperti halnya pengelolaan panti asuhan Istana Anak Yatim.
"Jadi pelaksanaan Rapimnas di Tanah Bumbu menjadi keputusan yang sangat tepat, karena disini kita banyak belajar," katanya.
Menurut dia, salah satu program yang bakal diusung dalam rapimnas tahun ini adalah upaya mendorong LKSA untuk bisa mengikuti akreditasi, sebagai upaya meningkatkan kualitas pengelolaan panti.
Sehingga ke depan, kata dia, panti asuhan yang ada di seluruh Indonesia bisa lebih mandiri.
Plt Ketua Forum Nasional Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan anak yatim-yatim piatu Se Indonesia KH Muhammad Sakir Ridho mengatakan, saat ini terdapat 8 ribu LKSA yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Bila rata-rata LKSA memiliki anak asuh 100 orang, anak yatim dan yatim piatu di bawah naungan lembaganya tidak kurang dari 80 ribu anak yatim," katanya.
Menurut dia, acara Rapimnas di Tanbu kali ini diikuti oleh 18 provinsi, untuk membahas berbagai program perbaikan pengelolaan panti asuhan ke depan.
Sementara itu Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar mengungkapkan, menyambut gembira seluruh tamu yang datang ke wilayahnya.
"Kita berupaya untuk menjadi tuan rumah yang baik, dan semoga ini menjadi berkah bagi kita semua," katanya.
Khusus di Tanah Bumbu, kata dia, pihaknya telah memerintahkan kepada seluruh pihak terkait, jangan sampai ada anak yatim dan yatim piatu yang tidak terayomi.
"Bukan hanya anak yatim, warga miskin dan janda, juga harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah dan seluruh pihak terkait," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022